Tidak diragukan bila seorang beramal lalu ia munculkan perasaan bahwa itulah yang terakhir kalinya dan tidak akan berulang kembali setelah itu maka akan menambah perasaan lain untuk menambah semangat dalam mendapat manfaat dari amal yang tidak akan terulang itu. Sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan :
عن أبي نجيح العرباض بن سارية رَضِيِ اللَّهُ عَنْهُ قال: وعظنا رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم موعظة بليغة، وجلت منها القلوب، وذرفت منها العيون. فقلنا: يا رَسُول اللَّهِ كأنها موعظة مودع فأوصنا…. رواه أحمد
Dari Abu Najih Irbadh rodliyallohu anhu berkata : rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi nasehat yang sangat berkesan hingga membuat hati kita takut dan air mata bercucuran. Kami berkata : ya rosululloh nasehat anda seolah nasehat perpisahan maka berikan kepada kami wasiat …. [HR Ahmad]
Pada haji wada beliau bersabda :
لَعَلِّى لاَ ألْقَاكُمْ بَعْدَ يَوْمِى هذَا أخرجه الدّارمى
Boleh jadi aku tidak akan berjumpa dengan kalian lagi sesudah hari ini [dikeluarkan oleh Addarimi]
Supaya sholat berkwalitas beliau shollallohu alaihi wasallam bersabda :
إِذَا قُمْتَ فِى صَلاَتِكَ فَصَلِّ صَلاَةَ مُوَدَّعٍ أخرجه أحمد
Bila kalian berdiri untuk sholat jadikanlah sholat kalian sebagai sholat terakhir kalinya [dikeluarkan Ahmad]
Bisa dibayangkan bagaimana sempurna dan khusyu’nya orang tersebut dalam melaksanakan sholat. Maka benarlah sebuah perkataan “carilah akhiratmu seolah kamu akan mati besok “
Maroji’ : ruuhush shiyaam wa mama’aaniihi, DR Abdul Aziz Mushthofa Kamal hal 9