Ibnu Qoyyim berpendapat bahwa sebagian yang terjadi di dunia diketahui oleh yang meninggal sebagaimana beberapa riwayat di bawah ini :
1. Kondisi jenazah di saat di bawa ke kubur
وعن أبي سعيد الخدري رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قال إذا وضعت الجنازة واحتملها الناس أو الرجال على أعناقهم فإن كانت صالحة قالت: قدموني قدموني، وإن كانت غير صالحة قالت: يا ويلها ! أين تذهبون بها ؟ يسمع صوتها كل شيء إلا الإنسان ولو سمعه صعق رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari Abu Said alkhudzriyyi rodliyallohu anhu bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : apabila jenazah sudah diletakkan dan sudah mulai digotong di atas pundak para pengantar maka jika si jenazah adalah orang yang sholih ia akan berkata : percepatkanlah ! percepatkanlah ! akan tetapi bila si jenazah adalah orang yang durhaka maka ia akan berkata : aduhai celakanya aku, kalian hendak pergi kemana ? suaranya akan didengar oleh seluruh makhluq kecuali manusia seandainya didengar niscaya ia akan pingsan [HR Bukhori]
2. Suara terompah para pengantar yang didengar si mayit
قال صلى الله عليه وسلم يَسْمَعُ خَفَّف نِعَالِهِمْ حِيْنَ يُوَلُّوْنَ رواه بخارى مسلم
Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : si mayit di saat sudah dikubur mendengar suara-suara sandal ketika para pengantar berangsur meninggalkan kuburan [HR Bukhori Muslim]
3. Pernyataan rosululloh shollallohu alaihi wasallam kepada bangkai-bangkai orang kafir yang dikumpulkan setelah perang badar
Rosululloh berkata kepada mereka :
Wahai Uthbah bin Robiah ! wahai Syaibah bin Robiah ! wahai Abu Jahal bin Hisyam ! wahai Umayyah bin Kholaf ! wahai fulan bin Fulan dan seterusnya, apakah kalian sudah mendapatkan apa-apa yang telah dijanjikan oleh Alloh kepada kalian ? sungguh aku telah mendapatkan janji yang telah Alloh berikan kepadaku.
Para sahabat bertanya : ya rosulalloh mengapa engkau memanggil orang-orang yang sudah menjadi mayat ? beliau menjawab : kalian tidaklah akan lebih mendengar apa yang aku katakan, hanya saja mereka tidak dapat menjawab apa yang aku katakan kepada mereka.
4. Ucapan salam kepada para penghuni kubur
Ini dinilai oleh ibnu Qoyyim sebagai bukti bahwa mereka mendengar suara orang yang hidup.
Akan tetapi yang harus dicatat bahwa tidak semua kejadian dunia otomatis diketahui oleh si mayit . Mereka hanya mengetahui sebatas yang ada nashnya dari rosululloh shollallohu alaihi wasallam
Maroji’ : arruh, ibnu Qoyyim Aljauziyyah