Macam-macam tangan

Macam-macam tangan

1. Tangan di atas

عن ابن عمر رضى الله عنه أنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال عَلَى الْمِنْبَرِ ... ... الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا هِىَ الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى هِيَ السَّائِلَةُ متفق عليه

Dari ibnu Umar rodliyallohu anhu bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda di atas mimbar : … … tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.Tangan di atas adalah pemberi sementara tangan di bawah adalah peminta [Mutattafaq alaih]

2. Tangan iffah (menjaga kehormatan dengan tidak berusaha meminta belas kasihan pada orang lain)

لِلْفُقَرَاءِ الّذِيْنَ أحْصِرُوْا فِى سَبِيْلِ الله لاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِى الأرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمَاهُمْ لاَ يَسْأَلُوْنَ النَّاسَ إلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَإنَّ الله بِهِ عَلِيْمٌ

(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya karena iffah (memelihara diri dari minta-minta). kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui. [albaqoroh : 273]


وعنه رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ليس المسكين الذي ترده التمرة والتمرتان ولا اللقمة واللقمتان، إنما المسكين الذي يتعفف مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : bukan disebut miskin bagi yang meminta-minta untuk mendapat satu atau dua biji korma dan sesuap atau dua suap nasi lalu ditolak akan tetapi yang disebut miskin adalah siapa yang iffah (menjaga kehormatan untuk tidak meminta-minta) [muttafaq alaih]

وفي رواية في الصحيحين ليس المسكين الذي يطوف على الناس ترده اللقمة واللقمتان والتمرة والتمرتان، ولكن المسكين الذي لا يجد غنى يغنيه، ولا يفطن به فيتصدق عليه، ولا يقوم فيسأل الناس

Pada riwayat lain di bukhori dan Muslim : bukan disebut miskin yang berkeliling meminta kepada manusia untuk mendapat sesuap atau dua suap, satu atau dua biji korma akan tetapi yang disebut miskin adalah siapa yang tidak memiliki harta yang bisa mencukupi kebutuhannya tetapi ia tidak pernah terlintas dalam dirinya ada orang yang akan memberinya dan tidak pula berdiri untuk meminta belas kasihan kepada manusia

3. Tangan di bawah tanpa meminta

Yaitu orang miskin yang akhirnya mendapat pembagian zakat tanpa meminta. Ia mendapatkannya lebih disebabkan oleh kejelian para amil zakat dalam mencari para mustahiq zakat

4. Tangan di bawah dengan cara meminta

Yang diperbolehkan

عن قبيصة بن مخارق الهلالى رضى الله عنه قال قال رسول الله عليه وسلم إنَّ الْمَسْألَةَ لاَتَحِلُّ إلاَّ لأَحَدِ ثَلاَثَةٍ : رَجُلٌ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْألَةُ حَتَّى يُصِيْبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ وَرَجُلٌ أصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْألَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ وَرَجُلٌ أصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُوْمَ ثَلاَثَةٌ مِنْ ذَوِى الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ لَقَدْ أصَابَتْ فُلاَنًا فَاقَةٌ فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْألَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْمَسْألَةِ يَا قَبِيْصَةُ سُحْتٌ يَأْكُلُهُ صَاحِبُهُ سُحْتًا رواه مسلم

Dari Qobishoh bin Mukhoriq alhilali rodliyallohu anhu berkata : bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : sesungguhnya tidak dihalalkan meminta-minta kecuali satu di antara tiga perkara : seseorang yang mempunyai tanggungan maka halal baginya meminta hingga ia mendapatkannya lalu ia menahan diri untuk tidak memintanya lagi,seorang yang tertimpa musibah pada tanam-tanamannya hingga musnahlah hartanya maka halal baginya meminta sampai kehidupannya normal kembali dan seorang yang ditimpa kemiskinan hingga berdiri 3 orang dari kaumnya yang terpandang dalam masalah agama dan akalnya memberi kesaksian bahwa si fulan telah tertimpa kemiskinan maka halal baginya meminta sampai kehidupannya normal kembali.Adapun selain dari itu wahai Qobishoh adalah terlarang dimana pelakunya dinilai telah memakan sesuatu yang haram [HR Muslim]

Yang dilarang

عن ابن عمر رضى الله عنهما أنَّ النّبِيّ صلى الله عليه وسلم قال : لاَ تَزَالُ الْمَسْألَةُ بِأَحَدِكُمْ حَتَّى يَلْقَى الله تَعَالَى وَلَيْسَ قِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ متفق عليه

Dari ibnu Umar rodliyallohu anhuma : bahwasanya nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : seorang di antara kalian senantiasa meminta-minta hingga datang berjumpa dengan Alloh sementara tidak ada sekerat dagingpun di wajahnya [muttafaq alaih]

Maroji’ : nuzhatul muttaqin 1/244