Senandung wanita kesepian
Salah satu kebiasaan Umar bin Khothob setelah menjabat kholifah adalah ronda untuk mengetahui secara langsung kondisi rakyatnya. Tiba-tiba ia melewati sebuah rumah di mana ada seorang wanita yang sudah lama ditinggalkan suaminya pergi berjihad. Ia senadungkan bait-bait syair untuk mengungkapkan kerinduannya pada sang suami :
تطاول هذا الليل واسود جانبه وطال علي ا ن لا خليل الاعبه
والله لولاخشية الله وحده لحرك من هذا السرير جوانبه
ولكن ربي والحياء يكفني واكرم بعلى ا ن توطا مراكبه
Malam ini begitu panjang dan terasa gelap di sekelilingnya
Lama aku alami, tanpa teman yang aku bisa bercanda dengannya
Demi Alloh ! kalau bukan karena takut kepada Alloh semata
Sungguh akan bergoyang kaki – kaki ranjang ini karenanya
Akan tetapi robku dan rasa malu yang menjagaku
Akan tetapi ternyata onta lebih diutamakan untuk dikendarai suamiku daripada diriku
Umarpun buru-buru pulang untuk menanyakan kepada Hafshoh tentang berapa lama wanita tahan ditinggalkan oleh suami. Maka dijawab oleh Hafshoh : 6 bulan. Akhirnya Umar menetapkan batas waktu maksimal penugasan mujahid adalah 6 bulan
Maroji’ : fiqh sunnah, Sayyid Sabiq 3/163