Si pemalu itu adalah gadis
Bagi orang tua yang merasa bangga punya anak gadis supel, mudah bergaul dengan lawan jenis, tidak canggung untuk berboncengan dengan lelaki, punya pacar berganti-ganti … sungguh itu bukan dasar akhlaq wanita sholehah. Wanita sesuai dengan fitrohnya diciptakan memiliki rasa malu yang lebih besar dari kaum lelaki. Dua dalil di bawah ini mengajari kita betapa pentingnya rasa malu dimiliki kaum wanita :
1. Kisah putri nabi Syuaib alaihissalam
فَجَاءَتْهُ إحْدَاهُمَا تَمْشِى عَلَى اسْتِحْيَاءٍ
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan [alqoshosh : 25]
Yang dimaksud dengan berjalan kemalu-maluan adalah : meletakkan ujung kain tangan untuk menutupi wajahnya.
2. Ungkapan wanita dalam menerima lamaran
عن ابن عبّاس رضى الله عنه أنّ رسول الله قال لاَ تُنْكَحُ الأيِّمُ حَتَّى تُسْتَأْمَرُ وَلاَ تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنُ قالوا يَا رسول الله وَكَيْفَ إذْنُهَا ؟ قال أنْ تَسْكُتَ متفق عليه
Dari ibnu Abbas rodliyallohu anhu bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : tidaklah janda dinikahi hingga diajak berembuk dan tidaklah gadis diajak dinikahi hingga dimintai izin. Mereka bertanya : bagaimana tanda setujunya ? beliau menjawab : diamnya si gadis [muttafaq alaih]
Imam shon’ani berkata : tanda setuju wanita dalam pinangan adalah diam karena rasa malunya untuk menjawab dengan bahasa terang. Sementara dalam riwayat lain disebutkan : Aisyah berkata : ya rosulalloh wanita itu malu untuk menjawab lamaran, bagaimana tanda setujunya ? beliau menjawab : bila ia diam [dikeluarkan oleh Bukhori Muslim]
Maroji’ :
• Subulussalam, Imam shon’ani 3/119
• Tafsir jalalain, Jalaluddin Muhammad ahmad Almahalli dan Jalaluddin abdurrohman bin Abu bakar Assuyuti hal 388