Pahala ta’ziyyah

Pahala ta’ziyyah

عن أبى هريرة رضى الله عنه أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلِّى عَلَيْهَا وَيَفْرُغَ مِنْ دَفْنِهَا فَإِنَّهُ يَرْجِعُ مِنَ الأَجْرِ بِقِيْرَاطَيْنِ كُلُّ قِيْرَاطٍ مِثْلُ أحُدٍ وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أنْ تُدْفَنَ فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيْرَاطٍ رواه بخارى مسلم

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : barangsiapa berta’ziyah kepada jenazah muslim atas dasar iman dan ihtisaaban (mengharap pahala) dimana ia terus berada di situ hingga menyolatkannya dan selesai dari penguburannya maka ia pulang membawa pahala 2 qiroth, satu qiroth seimbang dengan satu gunung uhud dan barangsiapa menyolatkannya lalu ia pulang sebelum jenazah dikubur maka ia pulang membawa pahala satu qiroth [HR Bukhori Muslim]

Pahala di atas hanya bisa didapatkan bila :

Jenazah yang kita datangi adalah jenazah muslim
Kedatangan kita atas dasar iman daan ihtisaaban

Pertanyaannya mungkinkah seoraang tidak membawa pulang pahala dua qiroth ? jawabannya sangatlah mungkin. Hal itu terjadi manakala yang kita datangi adalah jenazah non muslim atau si jenazah adalah muslim akan tetapi dasar kedatangan kita bukan karena iman dan ihtisaaban.

Ketika seorang artis meninggal dunia betapa banyak masyarakat yang datang, kenapa ? karena dengan satu keyakinan pasti akan datang banyak artis yang berta’ziyyah. Keinginan bertemu dengan artis oleh sebagian masyarakat adalah satu kebanggaan tersendiri.