Iman tidak hanya di mulut

Iman tidak hanya di mulut
Pandangan Abu A’la Almaududi (21)

Seandainya anda menggigil karena udara dingin lalu anda meneriakkan kata-kata “kain, selimut ! kain, selimut ! “ maka kedinginan udara yang anda rasakan tidak akan berkurang meskipun anda meneriakkannya sejuta kali menggunakan tasbih. Akan tetapi bila anda mencari selembar kain untuk menyelimuti tubuh anda tentulah udara dingin itu akan hilang.

Seandainya anda merasakan haus laus berteriak sepanjang hari “ air ! air ! maka anda akan tetap merasakan haus. Akan tetapi bila anda mengambil segelas air dan meminumnya niscaya rasa haus itupun akan hilang.

Mengucapkan kalimat di mulut saja tidak akan menimbulkan perubahan yang demikian besar yang mampu merubah seorang kafir menjadi muslim, atau seorang yang kotor menjadi suci, atau seorang yang terkutuk menjadi orang yang dicintai Alloh, atau seorang calon ahlunnar menjadi ahluljannah.

Perubahan itu hanya mungkin terjadi bila anda lebih dahulu memahami makna kata-kata dalam kalimat tersebut. Anda juga harus memahami benar-benar bahwa dengan mengucapkannya anda telah berkomitmen yang sangat besar di hadapan alloh dan seluruh dunia. Setelah memahami ikrar itu maka pemahaman itu harus menguasai hidup anda. Dengan demikian anda tidak akan membiarkan satu idepun yang bertentangan dengan pikiran anda.

Setelah mengucapkan kalimat itu anda tidak akan bisa bebas untuk melakukan apa saja yang anda sukai. Dengan cara seperti itulah anda menjadi muslim sejati.