Konsekwensi kalimat syahadat

Konsekwensi kalimat syahadat
Pandangan Abu A’la Almaududi (19)

Ketika anda membaca laa ilaaha illalloh muhammadarrosuululloh berarti pada saat itu anda telah mengetahui bahwa hanya Allohlah yang anda patuhi, anda akui bahwa satu-satunya hukum milik Alloh dan hanya hal-hal yang benar menurut Alloh dan rosulNya sajalah yang benar bagi anda. Ini berarti bahwa begitu anda menjadi muslim anda telah mengorbankan kebebasan pribadi anda bagi Alloh.

Sebagai konsekwensinya anda telah kehilangan untuk berkata : pendapat saya adalah demikian, masyarakat melakukannya demikian, ini adalah kebiasaan saya turun-temurun, pak kyai berkata demikian dll.

Berhadapan dengan firman Alloh dan sabda rosulNya anda tidak boleh mengajukan alasan-alasan seperti itu. Kewajiban anda sekarang adalah menilai segala sesuatu berdasarkan alquran dan assunnah. Anda harus menerima apa yang sesuai dengan keduanya dan menolak apa saja yang bertentangan dengan keduanya, tak peduli apa kata orang dan apa yang mereka lakukan.

Adalah mengherankan bila anda di satu pihak menyatakan sebagai muslim sementara di pihak lain anda masih lebih menurutkan pendapat sendiri atau kebiasaan masyarakat.
Ikatan islam berarti menerima firman Alloh dan sabda rosulNya sebagai kriteria kebenaran dan memandang segala sesuatu yang bertentangan dengannya sebagai kebatilan. Barangsiapa yang keluar dari ketetapan ini berarti ia telah keluar dari islam walaupun ia masih menyebut dirinya sebagai muslim. Ia hanyalah penipu … … menipu dirinya dan orang lain

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أنْزَلَ الله فَأولئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَ

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [almaidah : 440]