Hai Musa !
Suatu ketika kholifah Akmakmun murka kepada Thohir bin Abdulloh. Lalu Thohir bermaksud menemuinya. Mengetahui kemurkaan kholifah, salah seorang sahabt Thohir menyadari betapa besar masalah di balik kemurkaannya itu sehingga ia mengirim surat yang di dalamnya hanya berisi salam dan kalimat pendek berbunyi “ wahai Musa ! “
Setelah membaca surat itu, yang muncul dalam pikiran Thohir adalah rasa penasaran yang bercampur bingung sehingga ia kemudian lama merenungkannya karena ttidak tahu apa maksud isi surat itu.
Beruntunglah Thohir memiliki budak perempuan yang cerdas. Setelah mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh tuannya itu, ia berkata : tuan, sebenarnya sahabatmu itu hendak mengatakan ayat ini :
وَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أقْصَى الْمَدِيْنَةِ يَسْعَى قَالَ يَا مُوْسَى إنَّ الْمَلاَ يَأْتَمِرُوْنَ بِكَ لِيَقْتُلُوْكَ فَاخْرُجْ إنِّي لَكَ مِنَ النَّاصِحِيْنَ
Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Hai Musa, Sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu". [alqoshosh : 20]
Thohirpun mengurungkan niatnya dan tidak jadi menemui Almakmun