Jangan anggap enteng neraka
Seseorang yang tengah berbuat maksiat di saat diingatkan akan perbuatannya dengan ringannya menjawab : tenang … … aku nanti pasti bertaubat. Sejahat-jahat Umar bin Khothob saja toh akhirnya mendapat hidayah, bukankah aku tidak sejahat Umar ?
Atau perkataan lain : aku akan bahagia nanti di neraka, karena aku akan berkumpul dengan artis-artis.
Menganggap ringan adzab, itu satu perbuatan yang disebut oleh nabi shollallohu alaihi wasallam sebagai al amnu min makrillah (merasa aman dari makar Alloh) dan itu termasuk dosa besar sebagaimana tersebut dalam hadits shohih yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab :
الشرك بالله، وا"ليأس من روح الله، والأمن من مكر الله ".
“Yaitu : syirik kepada Allah, berputus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah”.
Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata :
"أكبر الكبائر : الإشراك بالله، والأمن من مكر الله، والقنوط من رحمة الله، واليأس من روح الله ".
“Dosa besar yang paling besar adalah : menyekutukan Allah, merasa aman dari siksa Allah, berputus harapan dari rahmat Allah, dan berputus asa dari pertolongan Allah” (HR. Abdur Razzaq).
Dan perlu anda ketahui bahwa penyakit al amnu min makrillah adalah sifat khas milik bangsa Yahudi sebagaimana Alloh firmankan :
وَقَالُوْا لَنْ تَمَسَّناَ النَّارُ إلاَّ أيّاَماً مَّعْدُوْدَةً قُلْ أتَّخَذْتُمْ عِنْدَ الله عَهْداً فَلَنْ يُخْلِفَ الله عَهْدَهُ أمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى الله ماَلاَ تَعْلَمُوْنَ
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" [albaqoroh : 80]