Jangan pipis sembarangan
وَالََّّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا كْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّإثْماً مُّبِيْناً
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [al ahzab : 58]
Anda pasti risih terhadap orang kencing di toilet tanpa di siram sesudahnya sehingga bau tak sedap menusuk hidung anda.
Anda kembali terganggu manakala di tempat duduk yang berada di fasilitas umum semacam taman perkotaan, halte dan lainnya, bau tak sedap kembali anda dapati dari kencing manusia yang tidak bertanggung jawab.
Sungguh benar, tulisan yang ada di toilet “ habis kencing, disiram “ Betapa bagusnya di pintu toilet KA tertulis “ hanya dipakai di saat kereta berjalan “
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam mengancam dengan sabdanya :
مَنْ أذَى الْمُسْلِمِيْنَ فِي طُرُقِهِمْ وَجَبَتْ عَلَيْهِ لَعْنَتُهُمْ
Barangsiapa membuat tidak nyaman umat islam di jalan mereka maka wajib atasnya mendapat laknat [HR Thobroni]
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( اِتَّقُوا اَللَّاعِنِينَ: اَلَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ اَلنَّاسِ أَوْ فِي ظِلِّهِمْ ) رَوَاهُ مُسْلِم
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari dua perbuatan terkutuk yaitu suka buang air di jalan umum atau suka buang air di tempat orang berteduh." [HR Muslim]
َزَادَ أَبُو دَاوُدَ عَنْ مُعَاذٍ ( وَالْمَوَارِدَ )
Abu Dawud menambahkan dari Muadz r.a: "Dan tempat-tempat sumber air." Lafadznya ialah: "Jauhkanlah dirimu dari tiga perbuatan terkutuk yaitu buang air besar di tempat-tempat sumber air di tengah jalan raya dan di tempat perteduhan."
Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam berkata : hadits ini menunjukkan sempurnanya islam dan keagungannya ditinjau dari sisi kebersihan dan jauhnya dari kotoran. Hadits ini juga merupakan tahdzir (peringatan) terhadap tindakan yang menimbulkan madlorot bagi manusia baik pada badannya, agamanya dan akhlaqnya.
Maroji’ : taudlihul ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 1/247