Rebutan Tiket

Rebutan Tiket

Nasehat bagi pendukung tim nasional (1)

Hingar bingar piala AFF menyita perhatian. Koran dan televisi seolah berlomba untuk membesar-besar berita yang sebenarnya terlalu remeh untuk diperhatikan apalagi bila dibandingkan dengan nasib saudara-saudara kita di Palestina atau para mujahid yang tertawan di Abu Ghorib Iraq, Guantanamo Amerika, Lemanturoh Mesir dan penjara lainnya.

Akhir cerita, PSSI gagal menggapai impiannya untuk merebut piala. Kemenangan sebuah tim memang akan mengangkat nama bangsa akan tetapi bukan berarti kekalahan akan menjatuhkan harga diri di hadapan negara-negara lain.
Terlepas dari kegagalan yang diderita tim nasional, ada beberapa catatan yang perlu dijadikan muhasabah bagi kita :

Antusias penonton

Tidak hanya dari DKI, ternyata penonton dari Jateng, Jatim bahkan dari luar Jawapun ikut meramaikan perhelatan akbar ini. Lokasi penjualan tiket yang dibuka pukul 10.00 WIB, sudah dikerumuni sejak shubuh oleh lautan manusia. Wallohu a’lam apakah kewajiban sholat shubuh mereka tunaikan ? Saling sikut, saling dorong mewarnai antrean panjang. Tidak ayal bila banyak pagar akhirnya roboh. Aneh memang …. Mereka memperebutkan sesuatu yang tidak bernilai pahala.

Urusan rebutan, sungguh di sana ada rebutan yang bernilai pahala. Apa itu ? berlomba untuk mendapatkan kesempatan mengumandangkan adzan dan mendapatkan posisi di shof awal ketika sholat berjamaah. Sebagaimana sabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

Dari Shalih dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya manusia mengetahui apa (kebaikan) yang terdapat pada adzan dan shaf awal, lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya tmereka akan melakukannya. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera (menuju shalat), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada shalat 'Isya dan Shubuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak." [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Nasa’i]

Sungguh berbeda, yang satu berebutan tiket dengan cara saling dorong, saling sikut dan tentunya ditambah dengan melupakan hak Alloh (melupakan sholat), sementara yang lain berebut untuk mendapat ridlo Alloh.

Demikianlah, tidak sama antara ash habul yamin (kelompok kanan yang diridloi Alloh dan ash habu syimal (kelompok kiri yang mendapat kemurkaan dariNya).
Sekedar tambahan pengetahuan, para sahabat bergegas pergi ke masjid pada hari jumat, padahal saat itu masih waktu dluha karena ingin mendapat pahala berkorban dengan seekor onta.