Sholat fardlu bisa dikerjakan dua kali
Terasa aneh terdengar, barangkali ada yang beranggapan itu perbuatan bid’ah akan tetapi demikianlah sunnah rosululloh shollallohu alaihi wasallam ini bisa dikerjakan dalam dua kondisi :
Menemani orang yang masbuq (orang yang terlambat sholat berjamaah) dengan cara sholat bersamanya
Hal ini sebagaimana dalam sebuah riwayat ketika rosululloh shollallohu alaihi wasallam melihat seseorang masuk masjid setelah sholat usai ditunaikan :
عن أبى سعيد الخذرىّ رضى الله عنه أنَّ رَجُلاً جَاءَ وَقَدْ صَلَّى النّبيّ صلى الله عليه وسلم فقال مَنْ يَتَصَدَّقُ عَلَى هذَا فَقَامَ رَجُلٌ فَصَلَّى مَعَهُ رواه أبو داود
Dari Abu Said Alkhudzriy rodliyallohu anhu bahwa seorang lelaki tiba sementara beliau sudah selesai mengerjakan sholat, beliau bersabda : siapa yang hendak bersedekah buat orang ini ? berdirilah seseorang lalu sholat bersamanya [HR Abu Daud]
Ketika melihat imam di masjid belum memulai sholat berjamaah
Hal ini bisa terjadi ketika sholat fardlu selesai kita tunaikan di rumah atau di sebuah masjid lalu mendapati masjid lain yang kita dapati terdengar iqomat maka tidaklah mengapa bahkan di anjurkan sholat untuk masuk ke dalamnya sehingga bisa mengikuti sholatnya sebagai ibadah tambahan sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat :
وَعَنْ يَزِيدَ بْنِ اَلْأَسْوَدِ رضي الله عنه ( أَنَّهُ صَلَّى مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم صَلَاةَ اَلصُّبْحِ, فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ لَمْ يُصَلِّيَا, فَدَعَا بِهِمَا, فَجِيءَ بِهِمَا تَرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا, فَقَالَ لَهُمَا: "مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا?" قَالَا: قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا. قَالَ: "فَلَا تَفْعَلَا, إِذَا صَلَّيْتُمَا فِي رِحَالِكُمْ, ثُمَّ أَدْرَكْتُمْ اَلْإِمَامَ وَلَمْ يُصَلِّ, فَصَلِّيَا مَعَهُ, فَإِنَّهَا لَكُمْ نَافِلَةٌ" ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَاللَّفْظُ لَهُ, وَالثَّلَاثَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ حِبَّان
َ
Dari Yazid Ibnu al-Aswad bahwa dia pernah sholat Shubuh bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah usai sholat beliau bertemu dengan dua orang laki-laki yang tidak ikut sholat. Beliau memanggil kedua orang itu, lalu keduanya dihadapkan dengan tubuh gemetaran. Beliau bertanya pada mereka: "Apa yang menghalangimu sehingga tidak ikut sholat bersama kami?" Mereka menjawab: Kami telah sholat di rumah kami. Beliau bersabda: "Jangan berbuat demikian, bila kamu berdua telah sholat di rumahmu kemudian kamu melihat imam belum sholat, maka sholatlah kamu berdua bersamanya karena hal itu menjadi sunat bagimu." Riwayat Imam Tiga dan Ahmad dengan lafadz menurut riwayat Ahmad. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Tirmidzi.
Demikian juga apa yang dialami oleh Muadz bin Jabal di saat menyelesaikan sholat isya bersama rosululloh shollallohu alaihi wasallam lalu pulang ke kaumnya ternyata mereka belum melaksanakan sholat hingga akhirnya Muadz bin jabal sholat untuk kedua kalinya untuk mengimami mereka.
Maroji’ :
Tuhfatul Akhwan, Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baz hal 109
Taudlihul ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 2/93