Nggak jadi makan

Pasar jumat

Di Jakarta kita mengenal daerah yang disebut Pasar Rebo, Pasar Senen dan Pasar Minggu. Wallohu a’lam, kenapa derah-daerah tersebut mendapatkan penamaan seperti itu. Tidak ada masalah bila hingga akhir hayat kita tidak mengetahuinya dan kita tidak akan merugi karena seumur hidup tidak pernah menginjakkan kaki kita di sana.
Sementara pasar jumat yang ada di jannatul Firdaus, sungguh tempat yang sangat disukai penghuninya karena berbagai keistimewaannya yang akan didapat bagi siapa yang berbelanja di sana sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits shohih :

وعن أنس رَضيَ اللَّهُ عَنْهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ قال إن في الجنة سوقاً يأتونها كل جمعة، فتهب ريح الشمال فتحثو في وجوههم وثيابهم فيزدادون حسناً وجمالاً، فيرجعون إلى أهليهم وقد ازدادوا حسناً وجمالاً، فيقول لهم أهلوهم: والله لقد ازددتم حسناً وجمالاً. فيقولون وأنتم والله لقد ازددتم بعدنا حسناً وجمالاً رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Anas bin Malik Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya di surga ada pasar, mereka mendatanginya setiap hari jum'at, angin dari utara berhembus lalu menerpa wajah-wajah mereka dan pakaian-pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan menawan. Mereka kembali ke keluarga mereka dengan penampilan yang lebih indah dan menawan, keluarga-keluarga mereka berkata pada mereka: 'Demi Allah, kau semakin indah dan menawan setelah kami.' mereka berkata: 'Kalian juga, demi Allah, lebih indah dan menawan setelah kami." [HR Muslim]

Bandingkan ketika di dunia di saat kita pulang dari pasar maka wajah kita tambah kusut, kotor dan berdebu demikian pula dengan pakaiannya.

Memang berbeda dunia dengan aljannah, maka jangan tertipu dengannya