Salam tidak mesti dijawab
Menjawab salam adalah masyru (diperintah) sebagaimana Alloh gariskan :
وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أوْ رُدُّوْهَا إنَّ الله كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ حَسِيْبًا
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan (ucapan salam), Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.[annisa : 86]
Akan tetapi kaedah ini akan berubah manakala kita mendapatkan hal-hal di bawah ini :
• Mengucapkan salam kepada ahli kubur di saat berziarah dimana kita mengucapkan salam yang diajarkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam
السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، وإنا إن شاء اللَّه بكم للاحقون، أسأل اللَّه لنا ولكم العافية
السلام عليكم يا أهل القبور، يغفر اللَّه لنا ولكم، أنتم سلفنا ونحن بالأثر
Tentu akan bermasalah bila ucapan salam kita kepada ahli kubur mendapat jawaban, mungkin saja kita akan lari terbirit-birit dan tak akan kembali lagi
• Ucapan salam dari benda semisal bel, rington hp dan benda lainnya
• Ucapan salam dari pemain sinetron saat memainkan perannya, bahkan tidak sekedar tidak dijawab salamnya, lebih dari itu tayangan sinetron tidak perlu untuk dinikmati
• Ucapan salam yang mengandung istihza’ (pelecehan)
Seperti orang yahudi yang biasa mengucapkan kepada para sahabat assaamu alaikum (semoga kecelakaan atasmu)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دَخَلَ رَهْطٌ مِنْ الْيَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا السَّامُ عَلَيْكَ فَفَهِمْتُهَا فَقُلْتُ عَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْلًا يَا عَائِشَةُ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ
Dari Aisyah radliallahu 'anha berkata; "Beberapa orang dari kaum Yahudi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; "Assaamu 'alaika (kebinasaan atasmu)." Maka aku pun memahami ucapan mereka, spontan aku menjawab; "'Alaikumus saam walla'nah (semoga atas kalian kebinasaan dan juga laknat)." maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai kelembutan disetiap perkara." Aku berkata; "Wahai Rasulullah, apakah anda tidak mendengar apa yang diucapkan mereka?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah menjawabnya; "wa'alaikum (dan atas kalian juga)."