Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam
وَمَنْ يُهاَجِرْ فِي سَبِيْلِ الله يَجِدْ فِى الأرْضِ مُرَاغَماً كَثِيْرًا وَسَعَة وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهاَجِراً إلَى الله وَرَسُوْلِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أجْرُهُ عَلَى الله وَكاَنَ الله غَفُوْراً رَحِيْماً
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [annisa : 100]
Abdurrohman bin Auf saat hijrah dan di kota Madinan dalam keadaan faqir. Di saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan anshor maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam mempersaudarakan Abdurrohman bin Auf dengan Sa’ad bin Robi’.
Sa’ad bin Robi’ berkata kepada Abdurrohman bin Auf “ aku membagi kebunku, untukmu separuh dan untukku separuh. Saya punya dua istri dan salah satunya akan aku cerai selanjutnya engkau menikahinya “ Demi mendengar tawaran itu Abdurrohman berkata : tidak perlu, cukup tunjukkan padaku di mana letak pasar di kota Madinah. Setelah ditunjukkan maka mulailah Abdurrohman berdagang sehingga menjadi orang terkaya di kota Madinah.
Zubair Bin awwam di saat tiba di kota Madinah dalam perjalanan hijrohnya termasuk dalam keadaan miskin, hanya seekor kuda yang ia miliki. Ketika dia mati syahid harta peninggalannya dihitung, ternyata mencapai 57 juta dirham.