Bersama Muhammad Sa’id Romadlon Albuthi

petikan nasehat Abdulloh Azzam

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً - وَقاَلَ تَعَالَى : , يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ - ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ )رواه مسلم
(
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).

Beliau adalah ulama besar di Syam yang bermadzhab Syafi’i. Beliau dikenal dengan sikapnya yang sangat hati-hati terhadap makanan yang akan masuk ke mulutnya. Pernah disodorkan makanan kepadanya yang berasal dari anaknya. Ternyata beliau menolaknya karena anaknya mendapat rezeki dari pemerintah sebagai dosen di fakultas syariah. Beliau beranggapan bahwa gaji pemerintah telah bercampur antara halal dan haram, pajak biasa dan pajak minuman keras. Maka dari itu beliau tidak mau memasukkan sedikitpun makanan itu ke mulutnya.
Oleh karenanya penduduk Syam sering mengambil keberkahan dari doa beliau. Sebagaimana Sa’id Hawa bertutur bahwa si babi besar ( presiden Syiria) yang kerjanya merusak kehormatan kaum wanita, menghapus materi undang-undang nomer satu yang menyatakan bahwa undang-undang negara adalah islam, maka bangkitlah perlawanan menentangnya.

Maka Sa’id Hawa pergi menemui Syaikh Hasan dan mengatakan kepadanya “ kenapa tuan tidak bicara ? sungguh keadaan sedemikian dan krisis telah mencapai puncaknya sementara kami diam dan kalian juga diam, sampai kapan kita akan tetap diam ? kenapa engkau tidak segera bicara ? “ Akhirnya Syaikh Hasan berkata : baik, saya akan berbicara dengan satu syarat, yaitu kalian menjamin pada saya kalau Mulla Romadlon Albuthi bersedia mendoakan saya, sebab pada saat demikian insyaAlloh saya berada dalam penjagaan Alloh dari tangan-tangan orang-orang dzolim.

Jika demikian makanan yang baik inilah yang menjadikan lelaki itu berada pada maqom dimana orang-orang mengambil berkat dari doanya.