Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam
فَوَيْلٌ للذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتاَبَ بِأَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ عِنْدِ الله لِيَشْتَرُوْا بِهِ ثَمَناً قَلِيْلاً فَوَيْلٌ لَهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ أيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُوْنَ
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. [albaqoroh : 79]
Penyebab kafirnya bangsa Eropa adalah para pendeta. Mereka beralih dari nasrani ke atheis adalah dengan sebab pemuka agama dari kalangan nasrani sendiri. Para pendeta duduk mengitari para raja eropa dan memberikan fatwa bagi mereka.
Keluarlah fatwa : jika kalian tidak mentaati raja maka kalian akan masuk neraka, jika kalian tidak mentaati kami kalian akan masuk neraka pula. Doa yang kalian panjatkan tidak akan naik ke langit bila tidak melewati kami. Kalian harus membayar upeti kepada gereja, kalian juga harus membeli tanah suraga beberapa meter.
Tanah surga dikavling perpetak dan dijual oleh paus kepada umat nasrani, paus juga menjual surat pengampunan kepada mereka.
Alkisah ada seorang datang kepada paus, ia mentertawakan perbuatan paus yang ganjil. Dia datang menemui paus dan berkata kepadanya :
“ saya hendak membeli neraka “
Berapa yang kamu inginkan ? Tanya paus
“ saya mau semuanya, paus berikan kepada saya surat pembelian maka saya akan membayar harga tanah neraka itu semuanya “
Ini ambillah ! kata paus.
Setelah membayar harga tanah neraka pada sang paus, maka lelaki itu keluar menemui khalayak ramai dan berkata : wahai manusia, kalian tidak perlu lagi membeli tanah surga lagi karena kalian pasti akan memasukinya. Neraka telah ada di tangan saya dan menjadi milik saya. Tak seorangpun yang saya izinkan untuk memasukinya !!??
Akhirnya seluruh manusia menyerbu ke tempat paus untuk meminta kembalian uangnya.
adakah ulama kita seperti ulama mereka ??