Bagaimana Terjadinya Hujan ?
Teori pengetahuan manusia mengatakan bahwa hujan turun karena awan yang mengandung butiran air jatuh, sementara awan tersusun setelah sebelumnya terjadi penguapan air oleh matahari yang ada di sungai, laut dan danau.
Perkataan ini tidak jauh berbeda dengan pandangan ibnu Taimiyyah dimana ia berkata : sesungguhnya Alloh menciptakan hujan dari awan di langit, dari langit akhirnya turun. Materinya terdiri atas udara yang ada di angkasa, terkadang uap yang naik dari bumi.
Lebih dari 1400 tahun yang lalu rosululloh shollallohu alaihi wasallam telah membacakan ayat kepada para sahabat tentang proses turunnya hujan :
ألَمْ تَرَ أنَّ الله يُزْجِى سَحاَباً ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكاَماً فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلاَلِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّماَءِ مِنْ جِباَلٍ فِيْهاَ مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَّنْ يَشَاءُ يَكاَدُ سَناَ بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالاَبْصاَرِ
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan. [annur : 43]
Yang penting untuk dicatat bahwa Alloh telah menetapkan hujan turun dengan kadar yang tetap tiap tahunnya, tidak berkurang dan tidak berlebih sebagaimana firman Alloh :
وَإنْ مِنْ شَيْئٍ إلاَّ عِنْدَناَ خَزَائِنُهُ وَماَ نُنَزِّلُهُ إلاَّ بِقَدَرٍ مَّعْلُوْمٍ
Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.[alhijr : 21]
وَأنْزَلْناَ مِنَ السَّماَءِ ماَءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِى الأَرْضِ وَإنَّا عَلَى ذَهاَبٍ بِهِ لَقاَدِرُوْنَ
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.[almu’minun : 18]
Ibnu Jarir berkata : maksud dari ayat ini bahwa tidak ada sesuatupun dari hujan melainkan sudah ada perbendaharaannya dan tidaklah ia turun melainkan dengan kadar yang sudah ditentukan untuk setiap bumi, diketahui oleh Alloh batas dan sampai berapa ukurannya.
Lebih lanjut Syaikh Abu Muhammad Ismail bin Marsyud menerangkan : Alloh Maha Kaya dan tidak membutuhkan hambaNya. Perbendaharaan Alloh penuh dan tidak akan berkurang termasuk hujan yang turun ke bumi pada setiap tahunnya adalah seperti itu juga akan tetapi bisa turun ke atas bumi namun tidak turun di bumi yang lain. Terkadang turun dengan lebatnya di satu permukaan bumi hingga mungkin menbahayakan penduduk bumi itu (banjir) sementara bumi lain kering kerontang. Hal itu Alloh lakukan untuk satu hikmah yang sempurna agar manusia sadar atas perbuatan maksiatnya.