islam tidak memandang lahiriyah
Seorang wanita bercita-cita ingin menjadi pramugari, sementara badannya gemuk, berparas tidak cantik dan berkulit hitam. Jangan harap angan-angannya tergapai.
Seorang laki-laki bercita-cita ingin menjadi satpam sementara berpostur pendek, badan kurus kering, dijamin harapannya tidak akan terwujud.
Demikianlah dunia, segalanya dinilai karena faktor lahiriyah semata.
Ibnu Mas’ud yang cacat kedua kaki, ternyata keduanya lebih berat timbangannya daripada gunung Uhud di sisi Alloh.
Bilal yang hitam legam, justru suara terompahnya di jannatul firdaus telah didengar nabi.
Abdulloh bin Umi Maktum karena semangatnya mencari hidayah menyebabkan turunnya surat abasa untuk membelanya sekaligus memberi nasehat kepada nabi yang sejenak kurang mengacuhkan kedatangannya.
Bandingkan dengan Abu Lahab yang berwajah tampan dan istrinya Ummu Jamil yang cantik jelita ternyata dihinakan Alloh dengan surat allahab.
Atau kaum nabi Sholih yang berperawakan kekar yang karena kekufurannya akhirnya Alloh turunkan adzab.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ الْعَظِيمُ السَّمِينُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ اقْرَءُوا فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Sungguh pada hari kiamat akan datang seseorang yang berbadan gemuk namun di sisi Allah timbangannya tidak dapat melebihi berat sayap seekor nyamuk. Bacalah ayat; …dan kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari kiamat (Al Kahfi: 105) [HR Bukhori Muslim]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ
Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian. (seraya mengisyaratkan telunjuknya ke dada beliau) [HR Muslim]
Syaikh Mushthofa Albugho berkata :
الإعتناء بإصلاح القلب مقدّم على عمل الجوارح
Perhatian terhadap perbaikan hati didahulukan atas amal anggota tubuh
Maroji’ : nuzhatul muttaqin, Syaikh Mushthofa Albugho 1/25