Murtad sepeninggalan nabi shollallohu alaihi wasallam
Murtad yang berarti keluar dari islam sudah ada semenjak nabi hidup. Abdulloh bin Jahsyi, Rojal ibnu Unfuwah, Abdulloh bin Sa’ad, Muqish bin Shobabah dan ibnu Abi Sarh adalah di antara sederet nama yang pernah bersyahadat di hadapan rosululloh shollallohu alaihi wasallam dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan melepaskan ikatannya dari islam.
Rupanya gelombang murtad terus berlanjut sepeninggalan rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Secara singkat Imam Nawawi membaginya menjadi tiga kelompok :
1. Keluar dari islam dan kembali kepada kekufuran
Di antaranya apa yang terjadi pada diri Musailimah Alkadzdzab dan Al Aswad Al Ansi dimana keduanya mengingkari kenabian Muhammad shollallohu alaihi wasallam bahkan mengklaim bahwa dirinyalah nabi yang sebenarnya. Oleh Abu Bakar, Musailimah diperangi pada perang Yamamah.
2. Keluar dari islam dengan mengingkari syariat
Mereka meninggalkan sholat, zakat dan lainnya serta kembali melakukan perkara-perkara jahiliyah. Kelompok ini hanya mau bersujud di tiga masjid : masjid yang ada di Mekah, Madinah dan masjid Abdul Qois yang terletak di desa Jawatsa, Bahrain.
3. Tidak mau membayar zakat
Kelompok ini masih menunaikan sholat, meski demikian Abu Bakar Ash Shidiq tetap memerangi mereka karena perintah sholat tidak mungkin memisahkan antara sholat dengan perintah menunaikan zakat.
Maroji’ : Syarh Shohih Muslim : Imam Nawawi 1/242-243