Gelap

Gelap

Gelap adalah suasana malam, kondisi sekeliling tidak nampak. Wajar seandainya sholat sunnah yang paling afdhol adalah qiyamul lail karena luput dari penglihatan manusia. Hanya orang yang bersih dari riya’ sajalah yang istiqomah melaksanakannya.
Kegelapan di malam hari menyebabkan kondisi membuat segan beraktifitas. Santai di rumah adalah sebuah pilihan yang berujung kepada tidur pulas. Tak heran kalau orang munafiq tidak menghadiri sholat isya’ dan shubuh. Di samping malas, toh gelap menyebabkan ketidakhadiran mereka tidak diketahui oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam menjanjikan kepada siapa yang melewati masa gelap dengan ibadah berupa pahala yang besar :

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَشَى فِي ظُلْمَةِ لَيْلٍ إِلَى صَلَاةٍ آتَاهُ اللَّهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Abu Ad Darda` dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berjalan dalam kegelapan malam untuk melaksanakan shalat, maka Allah akan memberikan kepadanya cahaya pada Hari Kiamat." [HR Addarimi]

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Anas bin Malik, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berilah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan kaki dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya sempurna pada hari kiamat." [HR Ibnu Majah]
Gelap adalah suasana alam kubur. Betapa menyeramkan, suasana gelap tanpa teman. Amal sholih bisa menjadi pendamping setia, sementara sholat jenazah untuk si mayit adalah solusi untuk memecah suasana gelap menjadi terang :

َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه -فِي قِصَّةِ اَلْمَرْأَةِ اَلَّتِي كَانَتْ تَقُمُّ اَلْمَسْجِدَ- قَالَ: ( فَسَأَلَ عَنْهَا اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَقَالُوا: مَاتَتْ, فَقَالَ: أَفَلَا كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي؟ فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا فَقَالَ: دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهَا, فَدَلُّوهُ, فَصَلَّى عَلَيْهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَزَادَ مُسْلِمٌ, ثُمَّ قَالَ: ( إِنَّ هَذِهِ اَلْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا, وَإِنَّ اَللَّهَ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ
)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu tentang kisah seorang wanita yang biasa membersihkan masjid. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menanyakan wanita tersebut, lalu mereka menjawab: Ia telah meninggal. Maka beliau bersabda: "Mengapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?" Mereka seakan-akan meremehkan urusannya. Beliau lalu bersabda: "Tunjukkan aku makamnya." Lalu mereka menunjukkannya, kemudian beliau menyolatkannya. Muttafaq Alaihi. Muslim menambahkan: Kemudian beliau bersabda: "Sungguh kuburan-kuburan ini penuh dengan kegelapan atas penghuninya dan sungguh Allah akan meneranginya untuk mereka dengan sholatku atas mereka."

Gelap suasana akhirat bagi orang-orang munafiq. Mereka memelas kepada orang beriman yang memiliki cahaya, namun hanya pelecehan dan hinaan sebagai jawaban atas permintaan mereka :

يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُناَفِقُوْنَ وَالْمُناَفِقَاتُ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا انْظُرُوْنَ نَقْتَبِسْ مِنْ نُوْرِكُمْ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَهُ باَبٌ باَطِنُهُ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظاَهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ يُناَدُوْنَهُمْ ألَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قاَلُوْا بَلَى وَلكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الأماَنِيُّ حَتَّى جاَءَ أمْرُ الله وَغَرَّكُمْ باِلله الغَرُوْرُ

13. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah Kami supaya Kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
14. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah Kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran Kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang Amat penipu. [alhadid : 13-14]