Solusi memiliki pakaian haram

Solusi memiliki pakaian haram

Barangkali kita pernah mendapatkan hadiah berupa pakain. Setelah diterima dan barangkali ketika hendak dipakai kita barus tersedar bahwa pakaian itu tidak layak dipakai karena keharamannya (seperti kain sutra yang haram dikenakan laki-laki). Dibuang sayang, dipakai mengundang murka Alloh. Lalu bagaimana solusinya ?

Dalam hal ini rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi tiga solusi :

1. Dihadiahkan kepada orang yang dihalalkan untuk memakainya seperti kaum wanita atau dihadiahkan kepada kerabat yang kafir

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَأَى حُلَّةَ سِيَرَاءَ عِنْدَ بَابِ الْمَسْجِدِ تُبَاعُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ اشْتَرَيْتَ هَذِهِ فَلَبِسْتَهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلِلْوَفْدِ إِذَا قَدِمُوا عَلَيْكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا يَلْبَسُ هَذِهِ مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ فِي الْآخِرَةِ ثُمَّ جَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهَا حُلَلٌ فَأَعْطَى عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ مِنْهَا حُلَّةً فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَسَوْتَنِيهَا وَقَدْ قُلْتَ فِي حُلَّةِ عُطَارِدَ مَا قُلْتَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَمْ أَكْسُكَهَا لِتَلْبَسَهَا فَكَسَاهَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أَخًا لَهُ مُشْرِكًا بِمَكَّةَ

Dari Abdullah bin Umar berkata, "Umar Ibnul Khaththab melihat kain bersulam sutera di jual depan pintu masjid. Umar lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sekiranya saja engkau membeli kain ini, sehingga engkau bisa memakainya di hari jum'at dan saat menerima utusan jika datang kepadamu. " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Hanyasanya yang mengenakan ini adalah orang-orang yang tidak akan mendapatkan bagian di akhirat. " Setelah itu didatangkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beberapa potong kain sutera, beliau lantas memberikan sepotong darinya kepada Umar Ibnul Khaththab. Umar lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau berikan ini kepadaku, padahal engkau telah berkata tentang sutera sebagaimana yang engkau katakan! " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian menjawab: "Aku berikan itu kepadamu bukan untuk engkau pakai. " Umar Ibnul Khaththab pun mengenakan kain tersebut untuk saudara laki-lakinya yang masih musyrik di Makkah. [HR Bukhori, Muslim dan Abu Daud]

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ هَبَطْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ ثَنِيَّةٍ فَالْتَفَتَ إِلَيَّ وَعَلَيَّ رَيْطَةٌ مُضَرَّجَةٌ بِالْعُصْفُرِ فَقَالَ مَا هَذِهِ الرَّيْطَةُ عَلَيْكَ فَعَرَفْتُ مَا كَرِهَ فَأَتَيْتُ أَهْلِي وَهُمْ يَسْجُرُونَ تَنُّورًا لَهُمْ فَقَذَفْتُهَا فِيهِ ثُمَّ أَتَيْتُهُ مِنْ الْغَدِ فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ مَا فَعَلَتْ الرَّيْطَةُ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ أَلَا كَسَوْتَهَا بَعْضَ أَهْلِكَ فَإِنَّهُ لَا بَأْسَ بِهِ لِلنِّسَاءِ

Dari Amru bin Syu'aib dari bapaknya dari Kakeknya ia berkata, "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari lembah Tsaniah, lalu beliau melihatku mengenakan kain tipis yang dicelup dengan warna kuning. Maka beliau bersabda : "Kenapa kain tipis ini ada padamu ! " aku paham bahwa beliau tidak menyukainya, maka aku kembali menemui keluargaku yang sedang menyalakan tungku, sehingga kain itu aku masukkan ke dalamnya. Kesokan harinya aku datang menemui Nabi, beliau bertanya : "Wahai Abdullah, apa yang engkau lakukan dengan kain tipis milikmu itu ? " aku lalu mengabarkan hal yang telah aku lakukan kepada beliau. Beliau pun bersabda : "Kenapa tidak engkau berikan ke salah satu isterimu, karena itu tidak apa-apa untuk mereka" [HR Abu Daud dan ibnu Majah]

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أُهْدِيَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُلَّةُ سِيَرَاءَ فَأَرْسَلَ بِهَا إِلَيَّ فَلَبِسْتُهَا فَأَتَيْتُهُ فَرَأَيْتُ الْغَضَبَ فِي وَجْهِهِ وَقَالَ إِنِّي لَمْ أُرْسِلْ بِهَا إِلَيْكَ لِتَلْبَسَهَا وَأَمَرَنِي فَأَطَرْتُهَا بَيْنَ نِسَائِي

Dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah kain sutera, beliau lalu mengirimkannya kepadaku, maka aku pun memakainya. Setelah itu aku mendatangi beliau, tetapi aku melihat pada wajah beliau tanda kemarahan. Beliau bersabda: "Aku mengirimkan itu kepadamu bukan untuk engkau pakai. " Beliau pun memerintahkan kepadaku (untuk memberikan kepada orang lain), sehingga kain itu aku bagikan untuk para perempuanku. "[HR Bukhori, Muslim dan Abu Daud]

عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ أُكَيْدِرَ دُومَةَ أَهْدَى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَوْبَ حَرِيرٍ فَأَعْطَاهُ عَلِيًّا فَقَالَ شَقِّقْهُ خُمُرًا بَيْنَ الْفَوَاطِمِ

Dari Ali, bahwasannya Ukaidira Dumah pernah menghadiahkan selembar kain sutera kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau memberikannya kepada Ali seraya bersabda : "Potonglah kain sutera ini untuk dibuat kerudung, dan bagikanlah kepada para Fatimah. " (yaitu Fatimah binti Rasulullah, Fatimah binti Asad; Ummu Ali bin Abu Thalib, dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Muthallib). [HR Bukhori, Muslim dan Nasa’i]

Imam Nawawi berkata : diperbolehkan bagi laki-laki menerima hadiah kain sutra (meskipun ia haram memakainya) dan selanjutnya diperkenankan memberikannya kepada kaum wanita.

Al ‘allaamah Abu Thoyyib Muhammad Syamsul Haq Al ‘Adzim Abaadi berkata : hadits ini menunjukkan haramnya sutra bagi kaum laki-laki dan diperbolehkannya bagi kaum wanita serta diperbolehkannya memberi hadiah kepada orang kafir berupa pakaian dan selainnya.

2. Diperjual belikan

عَنْ جَابِر بْن عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ لَبِسَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا قَبَاءً مِنْ دِيبَاجٍ أُهْدِيَ لَهُ ثُمَّ أَوْشَكَ أَنْ نَزَعَهُ فَأَرْسَلَ بِهِ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقِيلَ لَهُ قَدْ أَوْشَكَ مَا نَزَعْتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ نَهَانِي عَنْهُ جِبْرِيلُ فَجَاءَهُ عُمَرُ يَبْكِي فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَرِهْتَ أَمْرًا وَأَعْطَيْتَنِيهِ فَمَا لِي قَالَ إِنِّي لَمْ أُعْطِكَهُ لِتَلْبَسَهُ إِنَّمَا أَعْطَيْتُكَهُ تَبِيعُهُ فَبَاعَهُ بِأَلْفَيْ دِرْهَمٍ

Dari Jabir bin 'Abdillah berkata; "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan pakaian luar yang terbuat dari sutera Dyibaj, sebagai hadiah yang diberikan kepada beliau. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera melepas dan memberikannya kepada Umar bin Khaththab. Lalu salah seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, mengapa engkau begitu tergesa-gesa melepaskan itu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Jibril telah melarangku mengenakannya.' Tak lama kemudian, Umar datang sambil menangis dan berkata; 'Ya Rasulullah, engkau tidak menyukai sesuatu, tetapi mengapa engkau malah memberikannya kepada saya? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Hai Umar, sesungguhnya aku memberikan pakaian itu kepadamu bukan untuk dikenakan. Akan tetapi, agar kamu segera menjualnya.' Lalu Umar pun menjual pakaian tersebut dengan harga dua ribu dirham.' [HR Muslim dan Nasa’i]

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى عُمَرَ بِجُبَّةِ سُنْدُسٍ فَقَالَ عُمَرُ بَعَثْتَ بِهَا إِلَيَّ وَقَدْ قُلْتَ فِيهَا مَا قُلْتَ قَالَ إِنِّي لَمْ أَبْعَثْ بِهَا إِلَيْكَ لِتَلْبَسَهَا وَإِنَّمَا بَعَثْتُ بِهَا إِلَيْكَ لِتَنْتَفِعَ بِثَمَنِهَا

Dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim kain selendang yang terbuat dari sutera tipis kepada Umar. Lalu Umar bertanya; "Kenapa engkau mengirim untukku selendang itu, padahal anda telah mengatakan tentang larangan memakai sutera? Beliau bersabda: 'AKu tidak mengirimnya kepadamu untuk kamu pakai, akan tetapi aku mengirimnya agar kamu jual dan kamu ambil keuntungan darinya. [HR Bukhori, Muslim dan Nasa’i]

3. Dikembalikan kepada pemiliknya bila kain tersebut dari hasil curian
Maroji’ :


Aunul Ma’bud, Al ‘allaamah Abu Thoyyib Muhammad Syamsul Haq Al ‘Adzim Abaadi 7/167
Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 14/54