akibat maksiat (8)

(8) Menghilangkan Keberkahan Umur

Berlimpahnya harta tanpa keberkahan, tidak akan banyak mendatangkan manfaat. Pelit sekilas akan mendatangkan manfaat karena harta tidak berkurang, akan tetapi keberkahannya akan sirna. Sebaliknya berderma akan mendatangkan keuntungan meskipun sekilas hartanya berkurang. Oleh karena itu orang pelit akan berteriak di ujung hidupnya :

لو لا أخّرتنى إلى أجل قريب فأصّدّق وأكن مّن الصّالحين

Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh? [almunafiqun : 10]

Menjauhi majlis ta’lim akan menutupi keberkahan hidup, karena duduknya kita di sana akan menambah ilmu sehingga kita mengetahui alhaq dan batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah, haram dan halal sehingga hidup kita terbimbing karenanya. Oleh karena itu orang yang lalai dari majlis ta’lim akan berteriak di saat dimasukkan ke dalam neraka sa’ir :

لو كنّا نسمع أو نعقل ما كنّا في أصحاب السّعير

Sekiranya Kami mendengarkan (ceramah) atau memikirkan (apa yang disampaikan oleh para rosul) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.[almulk : 10]

Menjauhi orang solih adalah satu kerugian, sebaliknya bergaul dengan mereka adalah satu keberkahan. Mereka akan mengingatkan kita di saat kita berbuat maksiat dan memotifasi kita untuk senatiasa berbuat ketaatan. Oleh karena itu, Alloh menasehati kita :

يايّها الّذين ءامنوا اتّقوا الله وكونوا مع الصّادقين

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar [attaubah : 119]


Kebahagiaan dan kesengsaraan, sehat dan sakit, kaya dan miskin meskipun datang karena taqdir yang sudah ditetapkan, akan tetapi itu semua hanya terjadi oleh sebab. Oleh karena itu sebagian ulama berkata : pengaruh maksiat akan memnghilangkan keberkahan hidup dikarenakan hakekat hidup adalah hidupnya hati. Maka Alloh menyebut orang kafir sebagai mayit :

أموات غير أحياء

Mereka adalah mati tidak hidup [annahl : 21]

Maroji’ : adda’ waddawa’ hal 87