akibat maksiat (9)

(9) Melahirkan Kemaksiatan Baru

Memperingati maulid nabi adalah bid’ah. Kita mendapatkan umat islam yang menghidupkan bid’ah ini, akan terus menambah kesalahannya. Dimunculkanlah hadits-hadits palsu yang menerangkan fadhilah dan pahala bagi yang merayakannya. Dikaranglah cerita-cerita fiktif akan hadirnya ruh rosululloh shollallohu alaihi wasallam ke dalam arena acara sebagai ungkapan keridloannya atas apa yang mereka lakukan. Mereka yang meyakini akan disyariatkannya maulid, akan memberikan permusuhan kepada yang tidak mengikuti keyakinannya hingga muncullah vonis GAM (Gerakan Anti Maulid) kepada kelompok yang tidak akan beribadah kecuali di atas sunnah.
Pendeta Barsisa yang begitu tekun beribadah akhirnya menyudahi hidupnya dengan kekufuran. Dari menerima setan yang menyamar sebagai manusia untuk beribadah bersamanya, berzina dengan seorang gadis, selanjutnya untuk menghilangkan jejak ia membunuh sang wanita yang sudah ia zinahi. Rupanya aib tidak bisa ditutupi, akhirnya ia ditangkap untuk diadili. Karena takutnya kepada eksekusi mati, ia menerima tawaran setan yang menjamin bisa menyelamatkannya dengan cara bersujud kepadanya. Di saat ia berada pada puncak kekufuran itulah (karena bersujud kepada selain Alloh adalah syirik) setan melarikan diri dan eksekusi tetap berjalan. Kata-kata setan itu Alloh abadikan dalam firmannya :

كمثل الشّيطان إذ قال للإنسان اكفر فلمّا كفر قال إنّي برىء منك إنّى أخاف الله ربّ العالمين

(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika Dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", Maka tatkala manusia itu telah kafir, Maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam".[ alhasyr : 16]

إنّ من عقوبة السّيّئة السّيئة بعدها وإنّ من ثواب الحسنة الحسنة بعدها فالعبد إذا عمل حسنة قالت أخرى إلى جنبها اعملنى أيضا فإذا عملها قالت الثالثة كذالك وهلمّ جرّا

Sesungguhnya akibat dari dosa adalah perbuatan dosa berkelanjutan yang akan dilakukan sesudahnya dan akibat dari amal baik adalah amal baik yang berkelanjutan sesudahnya. Oleh karena itu seorang hamba bila melakukan amal baik maka amal itu akan berkata “ ayo lakukan lagi ! “ demikian selanjutnya
Seorang yang sholat berjamaah di masjid akan tergerak untuk melakukan tahiyatul masjid, berdzikir dan berdoa antara adzan dan iqomat, demikian selanjutnya.

Seorang yang menunaikan shoum di bulan romadlon akan tergerak melakukan berbagai amal sholih. Memperbanyak membaca alquran, gemar berdoa menjelang berbuka, menambah infaq dan shodaqohnya, menunaikan itikaf dan amal-amal lainnya.

Maroji’ : adda’ waddawa’ hal 88