(31) Mendatangkan Kemurkaan dan Menghalangi Datangnya Ni’mat
Pernahkan anda makan tidak nikmat ? tidur tidak nyenyak ? sakit tak kunjung sembuh ? rasa aman berubah menjadi was-was karena kejahatan terjadi di mana-mana ?
Semua rasa nyaman berubah menjadi derita. Semua itu tentu timbul karena maksiat sebagaimana Alloh firmankan :
وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفوا عن كثير
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) [asy syuuro : 30]
ذالك بأنّ الله لم يك مغيّرا نعمة أنعمها على قوم حتّى يغبروا ما بأنفسهم
(siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. [al anfal : 53]
إنّ الله لا يغيّر ما بقوم حتّى يغيّروا ما بأنفسهم وإذا أراد الله بقوم سوءا فلا مردّ له وما لهم من دونه من وّال
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. [arro’du : 11]
Ayat di atas menerangkan kepada kita bahwa Alloh tidak akan merubah nikmat yang seharusnya dirasakan oleh hambaNYa kecuali orang itulah yang telah merubah sendiri nikmat yang telah Alloh anugerahkan. Ia rubah ketaatan dengan maksiat, syukur dengan kufur, sunnah dengan bid’ah dan lainnya sehingga jelaslah bahwa Alloh tidak menzalimi hambaNya. Pleh karena itu Ali bin Abi Tholib berkata :
Tidaklah datang bala’ kecuali karena dosa dan tidaklah Alloh mengangkatnya kecuali dengan taubat.
Maroji’ : adda’ waddawa’ hal 113