akibat maksiat (37)

(37) Menghilangkan Keberkahan

Seorang petani berhasil memanen sawahnya dengan hasil berlimpah. Tapi sayang, harga gabah sedang anjlok, atau harga sedang bagus akan tetapi uang habis dikuras perampok atau habis untuk membiayai pengobatan anaknya di rumah sakit.

Seorang punya motor bagus. Tapi justru dari motorlah hidupnya menderita. Ban yang berulang kali bocor, menabrak orang yang akhirnya berurusan dengan polisi dan orang yang ia tabrak dan lainnya.
Seorang menikahi wanita cantik. Sayang ia hanya indah di wajah akan tetapi batinnya bertolak belakang. Tidak bisa melayani suami dengan baik, banyak menuntut, darinyalah akhirnya terputus hubungan antara dirinya dengan orang tua dan anak-anak yang terlahir tidak ada satupun yang menyejukkan pandangan mata karena sama sekali tidak mendapat pendidikan dari sang ibu.

Contoh-contoh di atas menunjukkan betapa pentingnya keberkahan hidup dan ia tidak akan digapai kecuali dengan mentaati Alloh dan menjauhi maksiat kepadaNya. Itu adalah persyaratan mutlak yang Alloh ingatkan :

وَلَوْ أنَّ أهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْناَ عَلَيْهِمْ بَرَكاَتٍ مِّنَ السَّماءِ وَلكِنْ كَذَّبُوْا فَأخَذْناَهُمْ بِماَ كاَنُوْا يَكْسِبُوْنَ

Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. [al a’rof : 96]

Karena keberkahan itulah maka Alloh perintahkan setiap amal diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa. Bukankah setiap tidur kita mengawalinya mengakhirinya dengan doa ?

Karena keberkahan itulah maka Alloh perintahkan kita mencari rizki dari yang halal kemudian disihkan sebagiannya untuk haq-haq orang fakir.
Karena keberkahan itulah maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam menuntun kita untuk mencari jodoh didasari oleh faktor agama.

Maroji’ : adda’ waddawa’ hal 125