Punya Peluang Tidak Diambil, Tidak Punya Peluang Ia Cari
Ada orang yang peluang dosa ada di depan mata, namun ia tidak mengambilnya atau ia nyaris terperosok ke dalamnya akan tetapi ia mampu menghindarkan diri darinya.
Inilah yang dialami oleh Yusuf alaihissalam. Syaikh Muhammad Sholih Almunajjid menyebut 13 pendukung terjadinya perzinahan antara Yusuf dan Zulaikha :
1. Zulaikha yang menggoda Yusuf. Yang menggoda bukan Yusuf akan tetapi Zulaikha. Jika seorang perempuan mengajak pada lelaki untuk melakukan perbuatan maksiat, pengaruhnya tidak seperti jika seorang lelaki yang mengajak seorang perempuan untuk melakukan perbuatan maksiat. Beban psikologi akan hilang karena jika yang mengajak adalah lelaki maka akan terjadi kekhawatiran si wanita akan berontak, berteriak dan minta tolong.
2. Yusuf tinggal di rumah Zulaikha, ia tidak akan dicurigai bila ia berada di ruang manapun di rumah itu.
3. Pintu sudah tertutup sehingga perbuatan itu tidak akan diketahui oleh siapapun
4. Zulaikha membuat pancingan dengan mengatakan haita laka (kemarilah)
5. Yusuf berusia muda sehingga hasrat nafsu sedang bergelora
6. Zulaikha adalah tuan dari yusuf sehingga ia mempunyai otoritas untuk menyuruh dan melarang
7. Yusuf adalah hamba sahaya, karena orang yang bukan hamba sahaya mempunyai ketakutan namanya tercemar, berbeda dengan hamba sahaya.
8. Yusuf adalah pendatang yang negerinya jauh jaraknya dari Mesir sehingga rasa takut namanya tercemar akan hilang berbeda dengan penduduk pribumi
9. Zulaikha berparas cantik
10. Zulaikha memiliki kekuasaan di Mesir
11. Suami Zulaikha tidak ada di tempat
12. Zulaikha menggoda Yusuf dengan daya pikat wanita
13. Zulaikha mengintimidasi Yusuf dengan penjara
Ternyata ketiga belas peluang itu sirna manakala muncul satu faktor saja yaitu :
لَوْلاَ أنْ رءَا بُرْهاَنَ رَبِّهِ
andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya
Dalam kasus lain, seseorang yang sudah tidak memiliki potensi berbuat dosa namun masih bisa memaksakan diri untuk melakukannya.
Apa jadinya bila seorang miskin yang berlagak sombong padahal ia tidak punya modal untuk ia sombongkan. Ibarat kata pepatah, saking miskinnya bila disembelihpun tidak akan keluar darahnya. Atau lelaki berusia lebih dari tujuh puluh tahun, sudah impoten sementara ia sudah terkena stroke tapi masih berambisi untuk melakukan perbuatan zina dengan pelacur. Inilah yang pernah di sampaikan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
عَنِ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ
Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat dan tidak membersihkan dosanya pada hari kiamat, dan bagi mereka adalah siksa yang pedih; orang tua pezina, pemimpin pendusta dan orang fakir yang sombong. [HR Ahmad]
Sungguh berbeda, yang satu mampu menghindari dosa padahal kesempatan untuk melakukannya ada di pelupuk matanya, sementara yang kedua terperosok ke lembah dosa justru di saat peluang itu tidak ia miliki.
Maroji’ : seratus faedah dari surat Yusuf, Syaikh Muhammad Sholih Munajjid hal 45