Sensitif Dengan Dosa Dzohir Tidak Sensitif Dengan Dosa Bathin

Apa pendapat anda dengan orang yang rajin mencuci motornya. Bahkan ia lakukan setiap harinya dua kali, pagi dan sore. Kit (pengkilap body motor) selalu akrab dengan tangannya. Ia poles kendaraannya sehingga tampak mengkilap. Celakanya dari idul adha ke idul adha tahun berikutnya oli tidak pernah diganti, mesin belum pernah diservis.

Rupanya ia lebih mementingkan dzohir dari bathin. Tanpa ia sadari, mesin motor akan cepat keropos dan akhirnya rusak.

Demikianlah betapa banyak di antara kita lebih perhatian kepada dosa dzohir dan tidak menyadari betapa pentingnya menjaga diri dari dosa bathin.
Seseorang selamat dari zina, mencuri, minum khomr dan lainnya sementara iri, dengki, tidak mudah bersyukur, rasa takutnya kepada selain Alloh tertanam di dalam hatinya.

Bukankah banyak orang sia-sia pahala dari ibadah yang ia usahakan, bermula dari dosa bathin ? semisal dengan penyakit hasad :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Jauhilah sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. [HR Tirmidzi]

Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam berkata : hasad adalah dosa pertama kali di alam semesta yang demikian itu manakala iblis diperintah bersujud kepada Adam. Karena hasad, menghalangi dirinya untuk sujud dan Allohpun mengusirnya dari aljannah.

Maroji’ : taudhihul ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 4/573