Jangan Sok Nasionalis !
Saya mengetahui ada seorang pemuda menemukan bom di hutan dan dia membawa bom itu ke rumahnya. Kemudian dia memutuskan untuk menjadi “ warga negara yang baik “ dan pergi melapor ke kantor polisi. Tentu ia berhusnudzon kepada para polisi dan tidak menganggapnya sebagai orang kafir.
Polisi memintanya untuk menunggu mereka di rumah dan mereka akan datang untuk mengambil bom sejam kemudian. Kurang dari satu jam mereka telah datang dengan jumlah pasukan yang besar dan peralatan lengkap. Personel kepolisian, detasemen khusus dan mobil-mobil yang dipersenjatai mengepung rumah pemuda tersebut. Kemudian mereka menggrebek rumah itu dan menangkap dia bersama bomnya.
Mereka menyidik dia dengan tuduhan memiliki bom dan bahan peledak secara ilegal. Mereka tidak mengutarakan masalah yang sebenarnya bahwa dia sendirilah yang melaporkan yang melaporkan keberadaan bom itu kepada mereka. Pihak polisi justru mengaku bahwa aparat intelejen dan polisi yang berhasil menemukan bom itu setelah mereka mengintai rumahnya. Mereka mengklaim telah melindungi masyarakat dari bahaya yang mengancam warga, sementara “ warga negara yang baik itu “ justru divonis tujuh tahun penjara. Sementara polisi mendapatkan kenaikan pangkat atas “ keberhasilannya mengungkap sang teroris yang nasionalis “