Mujahid Harus Tahu Waqi’ (realitas)
Kaum muslimin dan masyarakat dunia dibuat kagum melihat kegigihan Alqoidah dan Taliban menghadang musuh-musuh islam dari kalangan salibis, sekuler dan komunis. Mereka terpesona oleh keteguhan mujahidin Checnya melawan kesombongan Rusia dengan memindahkan medan peperangan dari pegunungan Checnya ke jantung Moskow.
Mereka juga salut oleh keberanian anak-anak dan pemuda di Palestina yang menghadang tank-tank Yahudi yang bersenjata lengkap. Mereka takjub ketika menyaksikan dengan mata kepala bagaimana tentara Yahudi lari ke belakang dengan senjatanya karena takut terkena batu yang dilemparkan anak-anak kecil.
Saat kaum muslimin merindukan keagungan dan kemuliaan mujahidin yang melindungi mereka dari ancaman musuh. Mereka menyerang target-target yang menghancurkan kepongahan musuh penindas umat. Mujahidin menjadikan pangkalan-pangkalan militer, gudang senjata, markas intelejen, pusat kegiatan pemerintahan dan ekonomi di negeri kaum musyrikin sebagai sasaran utama.
Sayang ….. tiba-tiba muncul sebagian pemuda yang hanya bermodalkan semangat, mereka menyerbu gereja, membunuh turis yang lemah atau utusan lembaga dan target-target sepele lainnya. Para pemuda tersebut menyerang tanpa memertimbangkan maslahat dakwah, jihad dan islam, juga tanpa memilih operasi yang paling mematikan.
Tindakan pemuda itu justru mengalihkan persoalan. Seharusnya mereka fokus memerangi para thoghut dan musuh-musuh islam tetapi yang mereka lancarkan justru menyerang mayoritas manusia. Padahal selayaknya umat didakwahi dan diselamatkan dari kebusukan-kebusukan thoghut serta diselamatkan dari peribadahan kepada makhluk dan diseru untuk beribadah kepada kholiq.
Kita ambil contoh kasus di Iraq. Setiap hari serdadu bayaran Amerika menjadi korban perlawanan mujahidin. Hal ini sangat meruntuhkan dukungan terhadap Bush dan pemerintahannnya. Namun, hal ini dicemari dengan serangan-serangan lain yang mengorbankan puluhan warga Iraq dengan bom mobil yang diletakkan di jalanan Baghdad atau serangan ke penjara yang mengorbankan narapidana.
Yang dilakukan para pemuda itu terlalu gegabah karena mengabaikan realitas. Justru apa yang mereka lakukan menyelamatkan George Bush dari kesalahannya yang selalu dicela oleh media, yang kemudian media mengalihkan sorotan mereka dari jatuhnya korban tentara Inggris dan Amerika kepada berita tentang jatuhnya korban warga Iraq akibat serangan “ terosir “
Akibatnya pasukan Amerika berubah status, dari pasukan penjajah yang melakukan invasi menjadi pelindung rakyat Iraq dari serangan teroris. Sementara rakyat Iraq di tengah keprihatinannya akibat sering jatuhnya korban oleh serangan bom lalu diarahkan untuk memusuhi para mujahidin dan mendudkung tentara Amerika sang penjajah.
Sungguh memahami syariat dan realitas serta mengetahui maker-makar musuh akan membantu mujahidin untuk memilih sasaran, tempat dan waktu yang sesuai.
Mereka mujahid tapi salah langkah, Syaikh Abu Muhammad Almaqdisi hal 22-24