Mujahid Musti Ngaji
Betapa banyak di antara pemuda yang malas duduk di halaqoh, mengkaji kitabulloh karena prioritas mereka bukanlah mempelajari ilmu syar’i melainkan jihad sesuai yang dia angan-angankan. Mereka tidak mengambil pelajaran dari pengalaman orang-orang sebelumnya yang menempuh jalan ini sehingga akhirnya mengulang kesalahan yang sama.
Di antara mereka akhirnya terlibat kasus perampokan dengan alasan ia bagian dari jihad toh segala untuk jihad.
Masyarakat terheran ketika mereka menjadi tersangka, dengan jenggot yang begitu lebat, bertakbir dan bertahmid namun dihadapkan pada tuduhan pencurian, penjarahan dan perampokan bukan jihad yang selama ia gaungkan.
Sungguh apa yang mereka lakukan membuka pintu bagi orang kafir untuk menawan mereka dengan tindakan bodoh yang mereka lakukan.
Lemahnya pembinaan iman sebelum ujian membuat kebanyakan mereka akhirnya menampakkan kerapuhan saat jatuh di tangan musuh. Sebagian mengiba, menampakkan penyesalan serta tunduk pada penguasa. Sebagian lagi melaknat dan mencela ikhwannya dan berlepas diri dari mereka.
Mereka sungguh menjadi mainan musuh, bahkan di antara mereka ada yang berbelok dari jalan ini. Ada yang dimanfaatkan musuh. Mereka memang pemuda yang masih hijau. Namun alasan itu tidak akan diterima oleh musuh-musuh Alloh. Thoghut memerangi anak-anak itu seolah mereka adalah teroris yang berbahaya.
Sudah saatnya sikap tegas dari para juru da’i kepada orang-orang tadi agar mereka tidak mencoreng agungnya jihad. Kapan kita bisa mewujudkan perasaan rasa takut di hati musuh karena kehebatan kita bukan karena tipu daya yang mereka besar-besarkan ?
Mereka mujahid tapi salah langkah, Abu Muhammad Almaqdisi hal 43-45