Hukum Merubah (8)

Sulit Menjadi Mudah, Kesedihan dan Kebahagiaan

Saudara kita yang terlilit hutang sementara ia belum punya pekerjaan lalu anda membantunya baik langsung atau tidak langsung sehingga hutangnya terlunasi dan bisa bekerja mengais rizki.

Seseorang kebingungan mencari alamat saudaranya, lalu anda mendekatinya dan membantunya mencarikan alamat yang dimaksud baik memberi petunjuk arah atau mengantarkannya ke alamat langsung hingga ia bisa bertemu dengan orang yang ia cari.

Seorang terkena penyakit kronis yang sudah hilang harapan. Tiba-tiba datang orang yang memberi solusi. Datang seorang dokter ahli, saudara yang siap membantu biaya, ustadz yang datang memotifasi agar ia optimis menghadapi penyakit yang ia derita dan teman yang dengan ikhlas terus mendoakannya. Suntikan dana dan motifasi serta kedatangan dokter spesialis melecut harapannya sehingga dengan takdir Alloh ia mendapat kesembuhan.
Pelajaran nahwu shorow yang terasa rumit, cara membaca alquran yang terasa sulit bagi sebagian orang yang akhirnya datanglah ulama yang menyusun kitab cara mudah memahami nahwu shorof dan cara cepat belajar membaca alquran. Dari situlah betapa banyak orang bersemangat untuk belajar bahasa Arab dan membaca alquran.
Sungguh perbuatan di atas sangat mulia. Memudahkan yang sulit, melapangkan orang yang dalam kesempitan dan memberikan harapan kepada orang yang sudah berputus asa sangatlah dianjurkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya. [HR Muslim]