Hukum Mencampur Dan Menggabung (25)

Perbekalan Makanan
Dalam sebuah perjalanan jauh, rombongan sepakat untuk istirahat. Merekapun mengeluarkan perbekalan makanan masing-masing. Orang Tasik mengeluarkan raginangnya, orang Purwokerto membuka plastik yang berisi lanting, orang Palembang mengambil krupuk khas daerahnya dari tasnya. Demikianlah para peserta menikmati makanan yang mereka bawa dari rumah.

Sayang, mereka makan sendiri-sendiri. Bila mereka kumpulkan menjadi satu lalu mereka santap bersama, tentu mereka akan memperoleh manfaat. Yang membawa raginang tentu akan merasakan enaknya krupuk khas Palembang dan gurihnya lanting Purwokerto. Demikianlah mereka akan menikmati fariasi hidangan yang tidak akan mereka rasakan bila makan menyendiri.

عَنْ وَحْشِيّ بْن حَرْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلَا نَشْبَعُ قَالَ فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ

Dari Wahsyi bin Harb dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang ? Beliau bersabda : Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabda : Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya [HR Abu Daud]

Syaikh Mushthofa Albugho berkata : makan berjamaah dan membaca basmallah ketika makan akan mendatangkan keberkahan pada makanan dan rasa kenyang.

Maroji’ :
Nuzhatul Muttaqin, Syaikh Mushthofa Albugho 1/526