Senyuman Dan Muka Masam
Tiap senyuman memiliki beragam arti. Bila bibir berbentuk rata, ia pertanda menyukai apa yang ia berikan dari senyuman itu. Ketika bibir melengkung ke atas itu sinyal sinis atau tanda ketikadksukaan.
Dalam banyak hadits rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberikan senyuman kepada pihak lain dengan contoh pertama. Akan tetapi sekali waktu beliau pernah melakukannya dengan contoh kedua. Hal ini beliau lakukan pada Ka’ab bin Malik yang absen dalam perang tabuk.
Di saat para sahabat rela meninggalkan kebun kurma yang tengah siap dipanen, sementara musin panas sedang berada di puncaknya dan di sisi lain perjalanan perang tabuk teramat jatuh (20 hari perjalanan kuda). Mereka dengan ringan, patuh mengikuti perintah nabi shollallohu alaihi wasallam.
Ketika diketahui ketidak ikutsertaan Ka’ab bin Malik maka nabi shollallohu alaihi wasallam murka. Hal itu diketahui ketika Ka’ab menghadap beliau untuk minta maaf maka beliau menanggapinya dengan senyuman sinis. Hal inilah yang dituturkan oleh Ka’ab kepada anaknya :
فَلَمَّا سَلَّمْتُ عَلَيْهِ تَبَسَّمَ تَبَسُّمَ الْمُغْضَبِ
Maka tatkala aku mengucapkan salam kepada beliau, maka beliau tersenyum dengan senyuman orang marah ….. [HR Bukhori Muslim]
Sikap beliau yang sedikit sinis kepada Ka’ab adalah wajar. Di saat para sahabat berangkat untuk bertaruh nyawa demi kejayaan islam sementara Ka’ab bin Malik dengan tanpa alasan syar’i tetap berada di rumah bersama orang-orang munafik yang dikenal selalu berusaha menghindarkan diri dari faridloh jihad.