Hubungan Timbal Balik (14)

Yang Tua Dan Muda

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ شَرَفَ كَبِيرِنَا

Dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata ; bersabda : Tidak termasuk golongan kami, orang yang tidak mengasihi anak-anak kecil dan tidak pula menghormati para orang tua kami [HR Abu Daud dan Tirmidzi]

Sudah selayaknya, yang tua melihat yang lebih muda dengan sikap kasih dan sayang. Sebaliknya, bagi yang muda memberikan penghormatan dan pengagungan kepada orang yang usianya lebih tua.

Demi penghormatan kepada yang lebih tua, maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam meminta kepada Muhaishoh yang lebih muda untuk memberi kesempatan terlebih untuk Abdurrohman bin Sahl yang usianya lebih tua untuk menerangkan kepada beliau perihal terbunuhnya Abdulloh bin Sahl.

Aturan mengedarkan makanan dalam perjamuan adalah ke sebelah kanan. Di saat nabi shollallohu alaihi wasallam melihat di samping kanan beliau adalah anak kecil bernama Abdulloh bin Abbas, sementara di samping kiri adalah orang-orang sepuh maka nabi shollallohu alaihi wasallam meminta perkenan kepada Abdulloh bin Abbas agar minuman diedarkan ke sebelah kiri beliau terlebih dahulu.

Pada suatu kesempatan, nabi shollallohu alaihi wasallam mengucapkan salam kepada si kecil Anas bin Malik. Itu beliau lakukan untuk menunjukkan kasih sayang, meskipun menurut aturan yang muda memulai salam kepada yang tua.

Kepada Aqro’ bin Habis yang belum pernah menciumi anak-anaknya, nabi shollallhu alaihi wasallam mengingatkan :

إنَّهُ مَنْ لَمْ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ

Sesungguhnya yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi [HR Bukhori, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi]

Maroji’ :
Nuzhatul Muttaqin, Syaikh Mushthofa Albugho 1/280
Aunul Ma’bud, Abu Thoib Syamsuddin Alhaq Al ‘Adzim Abadi 8/281