Antara Fitnah Harta Dan Fitnah Wanita
Wanita adalah pendidik anak. Darinyalah pertama kali sang buah hati mendapat belaian kasih sayang. Kelembutan dan kesabarannya, menyebabkan dialah yang lebih pantas mengurusi anak kandungnya sendiri.
Sangat disayangkan ketika wanita harus ikut terjun mengais rezeki bersama suami, fitroh inipun hilang. Si kecil harus diurus oleh pembantu yang tentu kehangatannya berbeda dengan apa yang ada pada orang yang mengandungnya. Sungguh aneh ketika akhirnya sang anak lebih dekat dengan pembantu dari ibu kandungnya. Di saat ibu berangkat kerja, sama sekali tidak ada raut sedih di wajah si anak. Akan tetapi ketika sang pembantu pulang mudik lebaran, tangisan tak bisa dibendung dari si kecil. Rupanya hubungan batin si anak lebih mendalam ditujukan kepadanya daripada ibunya.
Keberadaan wanita di perkantoran, industri dan ladang kerjaan lainnya tentu akan menyingkirkan kaum lelaki yang sebenarnya merekalah yang lebih berhak untuk menempati posisi itu. Pengangguran tentu tak teralakkan menimpa kaum pria.
Maldorot lain yang tidak terhindarkan adalah ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan wanita). Bukankah pandangan adalah awal mula zina tumbuh ? Ketika jamaah pria dan wanita tidak bisa saling berpandangan saat mereka berada di masjid karena shof dipisahkan, ternyata kaedah itu dirusak dengan keberadaan kaum hawa di tempat kerja bersama kaum pria.
Apa yang terjadi selanjutnya ? seorang wanita yang memiliki penghasilan yang terkadang perolehannya lebih banyak dari yang didapat oleh suami, tentu akan menimbulkan masalah baru. Penghormatan dan perasaan sebagai pihak yang dilindungi akan hilang. Ia merasa telah mandiri. Kewibawaan suamipun akan berkurang di hadapannya.
Tak heran bila rosululloh shollallohu alaihi wasallam telah mengingatkan :
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
Dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya dunia itu manis. Dan sesungguhnya Allah telah menguasakannya kepadamu sekalian. Kemudian Allah menunggu (memperhatikan) apa yang kamu kerjakan (di dunia itu). Karena itu takutilah dunia dan takutilah wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani Isarail adalah wanita [HR Muslim, Ahmad dan Albaihaqi]