Harta Dalam Pandangan Islam (24)

Nasehat Orang Berilmu Kepada Orang Yang Silau Terhadap Harta

Bila tiba-tiba kita silau terhadap dunia lalu hati kita tertarik padanya maka segeralah mencari orang yang berilmu. Bisa saja terpukaunya kita kepada orang-orang sukses dunia, justru akan melalaikan kita dari akhirat.

Orang yang berilmu sangat memahami maslahat terhadap satu pilihan, yaitu antara pilihan terhadap akhirat atau mementingkan nafsu menguasai dunia.

Kaum bani israil sempat terpedaya oleh kekayaan melimpah yang diperoleh Qorun. Sejenak mereka lalai dari ajaran Musa. Allohpun menyelamatkan mereka dengan perantara alladziina uutul ilma (orang yang dianugerahi ilmu) yang oleh Abu Bakar Jabir aljazairi ditafsirkan dengan ahli din sehingga mengenal Alloh, kampung akhirat dan sumber kebahagiaan dan kesengsaraan.
Alloh menuturkan kisah mereka :

فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ

79. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia : Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar .
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu : Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar [alqoshosh : 79-80]

Ternyata apa yang disampaikan oleh kaumberilmu adalah benar. Tidak lama setelah nasehat itu disampaikan, Alloh turunkan adzab kepada Qorun :
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلَا أَنْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya, kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah) [alqoshosh : 81-82]

Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi menyimpulkan kisah di atas dengan mengatakan :

• Penjelasan akan fitnah harta akan cepat menyerang hati para pecinta materi (hamba dunia) wal iyaadzubillah

• Penjelasan akan pentingnya kedudukan orang yang berilmu terhadap din dimana mereka adalah hukama (ahli nasehat) yang senantiasa menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar

Maroji’ :
Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi (maktabah syamilah) 3/186