Harta Dalam Pandangan Islam (25)

Si Kaya Yang Lupa Pada Hartanya

Seorang yang kaya raya. Hartanya berlimpah tak terhitung. Selalu sukses, tak pernah sakit, banyak pengagum dan sejumlah kesenangan lainnya. Hanya satu yang tidak dimiliki, yaitu iman. Saat pertama kali masuk neraka, ia tidak ingat lagi dengan apa yang ia peroleh di dunia.

Di tempat ada lain, ada seorang miskin. Hidupnya penuh dengan penderitaan. Tidak ada orang yang tertarik untuk mengenalnya. Keberadaannya di tengah masyarakat dianggap tidak adanya, sebaliknya di saat ia pergi dan mati tidak ada satupun manusia yang merasa kehilangan dengannya. Bahkan kematiannya adalah kematiannya yang tragis. Ditangkap orang kafir dan siksa hingga menemui ajalnya. Meski hidup tidak pernah mengenal kesenangan dunia, ia masih memiliki sesuatu yang bernilai, yaitu iman. Kelak di akhirat saat pertama kali masuk aljannah, semua nestapa yang pernah ia rasakan terlupakan. Bahkan ia akhirnya mengucapkan :

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ

Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Rob Kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri [fathir : 34]

Dua kisah inilah yang dituturkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

Dari Anas bin Malik berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda : Orang termewah sedunia yang termasuk penghuni neraka didatangkan pada hari kiamat lalu dicelupkan sekali ke neraka, setelah itu dikatakan padanya : Wahai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kebaikan sedikit pun, apa kau pernah merasakan kenikmatan sedikit pun ? ia menjawab : Tidak, demi Allah, wahai Rabb. Kemudian orang paling sengsara d idunia yang termasuk penghuni aljannah didatangkan kemudian ditempatkan di aljannah sebentar, setelah itu dikatakan padanya : Hai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan sedikit pun, apa kau pernah merasa sengsara sedikit pun ? ia menjawab : Tidak, demi Allah, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan pun [HR Muslim dan Nasa’i]

Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin mengomentari hadits di atas dengan mengatakan : kalau orang kafir lupa (akan nikmat yang ia rasakan di dunia) saat pertama kali masuk ke dalam neraka, lalu bagaimana dengan orang yang berada kekal di dalamnya ? wal iyaadzu billah.

Maroji’ :
Syarh riyadlush sholihin, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 1/793