Bila Harta Tidak Halal
Setiap pelanggaran terhadap syariat pasti akan meninggalkan madlorot, sebagaimana ketaatan akan menimbulkan maslahat. Harta haram akan mengundang kemurkaan Alloh. Tentu akan ada sangsi bagi pemiliknya. Di antara hukuman yang Alloh timpakan kepada pemakan harta haram adalah :
Tidak terkabulnya doa
Hal ini terjadi manakala seseorang memakan harta haram. Haram yang dimaksud adalah keharaman ditinjau dari dzatnya semisal makan daging babi atau minum khomr. Dan keharaman bisa terjadi manakala cara mendapatkannya tidak sesuai aturan syariat semisal mencuri, manipulasi dan lain-lain. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً - وَقاَلَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ - ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ
.
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan [HR Muslim]
Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin mengomentari hadits ini dengan mengatakan : salah satu syarat dikabulkannya doa adalah menjauhi makanan haram
Tidak diterimanya amal
Imam Alqurthubi menampilkan perkataan Said bin Zaid :
خَمْسُ خِصَالٍ بِهَا تَمَامُ الْعِلْمِ : مَعْرِفَةُ الله عَزَّ وَجَلَّ وَمَعْرِفَةُ الْحَقِّ وَإخْلاَصُ الْعَمَلِ وَالْعَمَلُ عَلَى السُّنَّةِ وَأكْلُ الْحَلاَلِ فَإِنْ فَقَدَتْ وَاحِدَةٌ لَمْ يُرْفَعِ الْعَمَلُ
Ada lima syarat tercapainya kesempurnaan ilmu : mengenal Alloh Azza Wajalla, mengenali alhaq, mengikhlaskan amal, beramal di atas sunnah dan memakan makanan halal. Bila salah satu hilang maka amal tidak akan terangkat (diterima)
Hilangnya keberkahan
Barangkali kita mendengar seorang petani berhasil memanen padinya yang begitu berlimpah, tapi apa jadinya ketika ternyata harga gabah anjlok atau tertipu oleh tengkulak. Tentu hasil yang berlimpah tidak akan berarti apa-apa. Bisa saja harga padi sedang tinggi, tiba-tiba uang habis untuk membiayai anak yang sakit. Kemungkinan lain adalah padi yang membumbung di gudang diterjang banjir sehingga membusuk dan belum sempat dijual.
Inilah di antara contoh betapa hasil bagus tanpa didukung keberkahan akan sia-sia belaka. Sebagai perbandingan mari kita simak hadits di bawah ini :
عَنْ وَحْشِيُّ بْنُ حَرْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلَا نَشْبَعُ قَالَ فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ
Dari Wahsyi bin Harb dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang ? Beliau bersabda : Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri. Mereka menjawab, Ya. Beliau bersabdaHendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya [HR Abu Daud]
Hadits di atas menerangkan bahwa, sarana tercapainya keberkahan adalah memulainya dengan bacaan basmallah dan berjamaah saat makan. Hal demikian itu rupanya itu tidak dirasakan oleh para sahabat sehingga rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi solusi kepada mereka. Bisa dibayangkan, makanan para sahabat adalah berasal dari yang halal akan tetapi keberkahan tidak mereka nikmati darinya. Lalu, bagaimana bila harta yang kita makan berasal dari yang haram ?
Kehinaan dan siksa hari kiamat
عَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَا يَزَالُ اَلرَّجُلُ يَسْأَلُ اَلنَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Orang yang selalu meminta-minta pada orang-orang, akan datang pada hari kiamat dengan tidak ada segumpal daging pun di wajahnya [Muttafaq Alaihi]
Peminta-minta akan menjadikan wajahnya sebagai salah satu senjata untuk menarik simpati. Dengan mimic yang dibuat-buat dirinya mengiba kepada siapa saja yang ia temui. Pantas saja kalau Alloh hinakan wajahnya pada hari kiamat.
Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam berkata : balasan sesuai dengan amal. Dimana dulu wajahnya digunakan untuk meminta di hadapan manusia maka adzab pada hari kiamat ditimpakan padanya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ سَأَلَ اَلنَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا, فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا, فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa meminta-minta harta orang untuk memperkaya diri, sebenarnya ia hanyalah meminta bara api. Oleh karenanya, silahkan meminta sedikit atau banyak [HR Muslim]
عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ اِقْتَطَعَ شِبْرًا مِنْ اَلْأَرْضِ ظُلْماً طَوَّقَهُ اَللَّهُ إِيَّاهُ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Said Ibnu Zaid Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa mengambil sejengkal tanah dengan dlalim, Allah akan mengalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi [Muttafaq Alaihi]
Maroji’ :
Aljami’ Li Ahkamil Quran, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Anshori Alqurthubi 2/203
Syarh Arbain Annawawiyyah, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin hal 100
Taudlihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam 2/494