Ketiganya tidak bisa dipisahkan. Hubungan ketiganya tidak sebatas hubungan iman, akan tetapi juga meliputi ikatan kekerabatan. Aisyah yang merupakan puteri Abu Bakar dan Hafshoh puteri Umar disunting oleh nabi shollallohu alaihi wasallam.
Dilihat dari peringkat iman maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam tentu yang terdepan, lalu disusul Abu Bakar dan selanjutnya Umar.
Selain dua hal di atas ada keistimewaan lainnya yang bersanding antara ketiganya, diantaranya :
Mendapat perhatian dari nabi shollallohu alaihi wasallam dalam sholat tahajud
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَبِي بَكْرٍ مَرَرْتُ بِكَ وَأَنْتَ تَقْرَأُ وَأَنْتَ تَخْفِضُ مِنْ صَوْتِكَ فَقَالَ إِنِّي أَسْمَعْتُ مَنْ نَاجَيْتُ قَالَ ارْفَعْ قَلِيلًا وَقَالَ لِعُمَرَ مَرَرْتُ بِكَ وَأَنْتَ تَقْرَأُ وَأَنْتَ تَرْفَعُ صَوْتَكَ قَالَ إِنِّي أُوقِظُ الْوَسْنَانَ وَأَطْرُدُ الشَّيْطَانَ قَالَ اخْفِضْ قَلِيلًا
Dari Abu Qatadah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abu Bakar : Saya melewatimu ketika kamu sedang membaca ayat kemudian kamu merendahkan suaramu. Maka dia (Abu Bakar radliallahu 'anhu) menjawab, sesungguhnya saya sedang memperdengarkan dzat yang saya bermunajat kepadanya, beliau bersabda : Keraskan sedikit suaramu. lalu beliau berkata kepada Umar : Saya melewatimu ketika kamu sedang membaca ayat kemudian kamu meninggikan suaramu. Maka dia (Umar RA) menjwab, sesungguhnya saya sedang membangunkan orang yang tertidur dan mengusir syetan. Kemudian beliau bersabda : Rendahkan sedikit suaramu [HR Abu Daud, Tirmidzi dan Alhakim]
Kuburan mereka yang bersanding
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ إِنِّي لَوَاقِفٌ فِي قَوْمٍ فَدَعَوْا اللَّهَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ وَقَدْ وُضِعَ عَلَى سَرِيرِهِ إِذَا رَجُلٌ مِنْ خَلْفِي قَدْ وَضَعَ مِرْفَقَهُ عَلَى مَنْكِبِي يَقُولُ رَحِمَكَ اللَّهُ إِنْ كُنْتُ لَأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ لِأَنِّي كَثِيرًا مَا كُنْتُ أَسْمَعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُنْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَفَعَلْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَانْطَلَقْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ فَإِنْ كُنْتُ لَأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَهُمَا فَالْتَفَتُّ فَإِذَا هُوَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ
Dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Ketika aku berada di tengah-tengah kaum (Muslimin), ternyata mereka sedang mendo'akan 'Umar bin Al Kthaththab, saat jasadnya sudah diletakkan di atas tempat tidurnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari belakangku yang meletakkan siku lengannya pada bahuku seraya berkata; Semoga Allah merahmatimu. Sungguh aku berharap Allah akan menjadikan kamu bersama kedua shahabatmu (Abu Bakar dan Umar) dikarenakan aku sering mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Aku bersama Abu Bakr dan 'Umar. Aku, Abu Bakr dan 'Umar mengerjakan sesuatu dan Aku, Abu Bakr dan 'Umar berangkat (bepergian). Maka, sungguh aku berharap Allah menjadikan kamu bersama keduanya (di pemakaman). Kemudian aku menoleh, ternyata orang itu adalah 'Ali bin Abu Thalib [HR Bukhori dan Ahmad]
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُهُ يَخْطُبُ يَقُولُ مَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ ابْنُ ثَلَاثٍ وَسِتِّينَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَأَنَا ابْنُ ثَلَاثٍ وَسِتِّينَ
Dari Mu'awiyah bin Abu Sufyan bahwa dia berkata; saya mendengar dia berkhutbah, katanya ; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat ketika berusia enam puluh tiga tahun, demikian juga Abu Bakar dan Umar. Sedangkan saya saat ini berusia enam puluh tiga tahun [HR Muslim, Ahmad dan Tirmidzi]
Menjadi panutan umat islam
Saat nabi shollallohu alaihi wasallam hidup tentu beliau yang menjadi sumber rujukan. Ketika beliau wafat akhirnya umat islam memiliki sumber rujukan langsung. Abu Bakar dan Umar nama yang disebut oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam.
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
Dari Hudzaifah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Teladanilah dua orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan Umar. [HR Tirmidzi dan Ibnu Majah]