Antara Alquran Dan Pancasila

Pancasila adalah sumber hukum yang disusun oleh mayoritas orang-orang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat. Mereka tidak sadar atau tidak mengetahui bahwa syahadat tidak sekedar ucapan tanpa tuntutan. Orang yang mengucapkan kalimat tauhid tentu harus siap hidup diatur oleh ketentuan Alloh. Tugas mereka adalah melaksanakan hukum Alloh bukan membuat hukum baru apalagi harus menyingkirkan hukum Alloh. Alloh sebagai Pencipta otomatis jauh lebih tahu bagaimana mengatur manusia dan kesemuanya sudah tertuang dalam quran dan sunnah.
Kalau quran adalah sumber hukum, sementara pancasila juga sumber hukum tentu keduanya akan saling bertabrakan. Keduanya memang pasti akan berbeda. Sungguh sia-sia manakala ada orang yang berusaha menyama-nyamakan antara keduanya. Bagaimana itu bisa terjadi ? :
·         Lima sila dalam pancasila bila ditimbang dengan mizan alquran tentu akan banyak ketidakserasian. Ketuhanan yang maha esa adalah tauhid rububiyyah, sementara yang dituntut oleh Alloh adalah tauhid uluhiyyah. Setiap hukum hudud dalam islam yang berupa potong tangan, qishosh dan rajam pasti akan dimentahkan dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab yang secara tidak langsung tuduhan bahwa islam adalah agama yang tidak manusiawi. Persatuan Indonesia adalah paham hizbiyyah. Persatuan dalam islam hanya diikat oleh kalimat laa ilaaha illalloh sehingga dari negara manapun orangnya bisa sehati bila telah menetapkan kalimat tauhid ini dalam hati, lesan dan amal. Sila keempat adalah paham demokrasi dan itu bertentangan dengan prinsip syuro dalam islam. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia, ini tak ada bedanya dengan sila ketiga yang mengajak untuk berhizbiyyah ria.
·         Ketika seorang muslim akan melaksanakan aturan alquran, sungguh akan mudah. Karena kita memiliki orang yang paling qurani yang bisa mengajari kita bagaimana cara melaksanakan alquran. Dialah rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Aisyah rodliyallohu anha berkata tentang beliau  كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْءَانِ   “ akhlaq beliau adalah alquran “. Sementara bagi yang akan melaksanakan pancasila, siapa yang paling pancasialis yang menyebabkan kita punya contoh suri tauladan dalam melaksanakan pancasila.
·         Alquran Alloh tujukan untuk semesta alam, mencakup seluruh bangsa. Siapapun orangnya, kulit dan bangsanya, asal dia bersyahadat maka dia berada di bawah aturan alquran. Sementara pancasila hanya bersifat lokal karena ia adalah hukum yang hanya berlaku bagi Indonesia.
·         Alquran adalah kalamulloh bukan makhluq. Sedangkan pancasila adalah karangan manusia yang tentu memiliki banyak kekurangan sebagaimana sifat asli manusia.
·         Alquran berbahasa Arab. Pancasila berbahasa Indonesia. Meski kita orang Indonesia, harus jujur untuk mengakui bahwa bahasa Arab adalah bahasa paling mulia di alam semesta.
·         Membaca alquran mendapat jaminan pahala, syafaat dan derajat yang tinggi :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Dari 'Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Orang mukmin yang mahir membaca Al Qur`an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala [HR Bukhori Muslim]
عَنْ أبِى أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا
Dari Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti [HR Muslim]
عَنْ عُمَرُ أَمَا إِنَّ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
Dari Umar berkata, Benar, Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al Qur`an) dan menghinakan yang lain [HR Muslim]
Adapun membaca pancasila, tidak ada jaminan pahala karena para pencetusnya sudah meninggal dunia. Ketika Alloh menjajnjikan ganjaran buat pembaca alquran, sungguh Alloh Maha Hidup dan tidak akan pernah mati.
Setiap tahun bangsa Indonesia memperingati hari lahir pancasila dan hari kesaktian pancasila, alquran tidak dikenal adanya peringatan hari lahirnya. Kalau toh ada yang memperingati nuzulul quran di tiap tanggal 17 romadlon, sungguh hal itu tidak pernah diperintah oleh Alloh dan tidak diajarkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam.
Tidak taat pada pancasila akan berakibat muncul vonis “ tidak nasionalis, subversib, merongrong negara “ yang semuanya berujung kepada ancaman “ tidak taat kepada pancasila silahkan keluar dari bumi Indonesia ! “ lalu bagaimana bila ada ungkapan “ Yang tidak taat pada quran silahkan keluar dari bumi Alloh ! “ Bila itu terjadi di bumi manalagi kita berpijak ?
Walhasil marilah kita perhatikan tantangan-tantangan Alloh kepada siapa saja yang hendak menyaingi alquran dengan membikin-bikin aturan lain :
1.       Tantangan membikin satu kitab yang serupa dengan alquran :
قُلْ فَأْتُوا بِكِتَابٍ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ هُوَ أَهْدَى مِنْهُمَا أَتَّبِعْهُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah : Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al Quran) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar [alqoshosh : 49]
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآَنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Katakanlah : Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain  [al isro : 88]
2.       Tantangan untuk membuat sepuluh surat saja
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ  
Bahkan mereka mengatakan : Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu, Katakanlah : "(Kalau demikian), Maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar  [hud : 13]
3.       Tantangan membuat satu surat yang semisal dengan quran
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau (patutkah) mereka mengatakan Muhammad membuat-buatnya. Katakanlah : (Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar  [yunus : 38]
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar  [albaqoroh : 23]