Antara Jasad Nabi Shollallohu alaihi wasallam, Para Syuhada Dan Firaun

Ketiganya utuh dengan izin Alloh untuk satu hikmah yang agung. Utuhnya jasad para nabi dinyatakan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ يَقُولُونَ بَلِيتَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ
Dari Aus bin Aus dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama adalah hari Jum'at, pada hari itu Adam di ciptakan, pada hari itu beliau wafat, pada hari itu juga ditiup (sangkakala) dan pada hari itu juga mereka pingsan. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku. Aus bin Aus berkata ; para sahabat bertanya ; Wahai Rasulullah Shalallahu, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan kepadamu, sementara anda telah tiada (meninggal) ? atau mereka berkata ; Telah hancur (menjadi tulang) Beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi [HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Nasa’i]
Penulis aunul ma’bud berkata : jasad para nabi tidak akan dimakan bumi. Mereka di kubur dalam keadaan hidup. Di dalamnya mereka beribadah dan sholat tanpa membutuhkan makan dan minum sebagaimana halnya para malaikat.
Adapun para syuhada, jasad mereka juga utuh. Seperti syuhada uhud dan beberapa kejadian di negeri-negeri jihad. Kisah penemuan jasad mujahid yang tetap utuh di Afghanistan, Palestina dan lainnya sering terdengar. Syaikh Abdul aziz bin Abdullah bin Baz dan Syaikh Umar Al Asyqor termasuk dari sekian ulama yang memperbolehkan menyiarkan kabar akan penemuan utuhnya jasad para mujahid.
Sedangkan mayat Firaun termasuk yang dijaga keawetannya berdasar firman Alloh :
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آَيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آَيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami  [yunus : 92]
Penulis alwajiz menerangkan bahwa Alloh mengeluarkan Firaun dari laut setelah tenggelamnya berupa jasad tanpa ruh agar menjadi pelajaran meski bukti-bukti ini bagi kebanyakan penduduk Mekah dianggap angin lalu.
Lalu apa yang membedakan ketiganya ?
Jasad nabi shollallohu alaihi wasallam dan para syuhada tetap diutuhkan oleh Alloh untuk satu bentuk penghormatan kepada mereka dari Alloh. Adapun keutuhan jasad Firaun sebagai bentuk pelajaran akan kekufurannya.
Jasad para nabi kendati utuh akan tetapi tidak pernah ada satu orangpun yang pernah melihatnya. Sedangkan jasad Firaun dan para syuhada bisa dilihat. Yang membedakannya adalah jasad Firaun menjadi barang pajangan, adapun jasad para syuhada bila diketemukan akan segera dikubur kembali.
Maroji’
Aunul ma’bud,  Abu Thoyyib Muhammad Syamsul Haq Al Adzim Abadi 2/407
Tafsir Alwajiz (maktabah syamilah) 1/329
Jasad Syuhada Tak Membusuk, Dr. Abdul Hamid Alqudhoh