Antara Alquran Dan Pedang



Negeri kita memiliki ideologi bernama pancasila. Di negara manapun, ideologi memiliki penjaga. Penjaga pancasila tentu kekuatan militer yang diwakili TNI dan polri. Hingga sekarang pancasila berdiri kokoh. Di saat muncul gejala untuk menjatuhkannya dengan sigap kekuatan negara berbicara.

Islam sebagai din tentu memiliki manhaj berupa quran dan sunnah. Manhaj, sebagaimana ideology tentu perlu penjagaan. Pedang sebagai terjemahan dari jihad tentu akan tampil membela manakala manhaj yang agung ini diganggu. Hal ini difirmankan oleh Alloh :

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan mizan (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa [alhadid : 25]

Berdasar ayat di atas, kita mengetahui bahwa para rosul diberi bekal oleh Alloh dalam dakwahnya berupa : albayyinat (mu’jizat), alkitab, almizan dan besi. Tentang besi, imam Baghowi menafsirkannya dengan mengambil perkataan Mujahid yaitu tameng sebagai alat pelindung dari serangan musuh dan pedang alat untuk menyerang.

Ibnu Katsir menerangkan pentingnya kekuatan hujah (alkitab) dan jihad dengan mengatakan : ketika rosululloh shollallohu alaihi wasallam tinggal di Mekah setelah kenabian selama 13 tahun beliau mendapatkan wahyu surat-surat makiyyah. Seluruhnya berisi bantahan terhadap kaum musyrik juga penjelasan tentang tauhid. Setelah hujah ditegakkan atas orang yang menyelisihi syariat, Alloh memerintahkan untuk berhijroh dan akhirnya berperang dengan pedang ditujukan kepada yang menyelisihi alquran, mendustakan dan membangkannya.

Demikianlah ajaran islam terus terjaga dan memiliki kekuasaan di saat pedang menjaganya. Oleh karena itu memisahkan antara keduanya adalah satu pengkhianatan terhadap islam.

Maroji’ :

Tafsir Albaghowi (maktabah syamilah) 8/41

Tafsir alquran Al’adzim, Abu Fida lhafidz ibn Katsir 4/379