Antara Kencing Manusia Dan Kencing Onta



Kencing manusia itu bau, kotor, najis, mengundang siksa kubur bagi yang tidak menjaganya dan malaikat rahmat akan menjauh dari rumah yang tercium aroma kencing manusia.

Sebaliknya kencing onta sangatlah bermanfaat. Ia adalah penyembuh bagi penyakit. Dr Abdulrahman Al-Qassas, seorang peneliti di Universitas Ummul Qura, Mekkah menegaskan lagi bahwa kencing dan susu onta dapat menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya hepatitis, penyakit gula (diabetes) dan penyakit kulit.

Setelah menghabiskan waktu lebih dari lima tahun penelitian di laboratorium, Dr. Faten Abdel-Rahman Khorshid, ilmuwan Saudi yang juga staf King Abdul Aziz University (KAAU) dan Presiden Tissues Culture Unit di Pusat Penelitian Medis King Fahd itu, menemukan bahwa partikel nano dalam air seni hewan onta dapat melawan sel kanker dengan baik.

Penelitiannya diawali dengan eksperimen menggunakan air seni onta, sel kanker yang ada di organ paru-paru seorang pasien, serta tikus yang disuntikkan sel kanker leukimia dan air seni onta.

Berbicara kepada Saudi Gaette Dr. Khorshid mengatakan, ia terinspirasi oleh saran pengobatan dari Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bahwa air seni onta mengandung zat alami yang bisa membasmi sel berbahaya, serta menjaga sel-sel sehat pada pasien pengidap kanker.

Pengobatan ini bukan sebuah penemuan baru, melainkan diambil dari warisan peninggalan Nabi kita, katanya. Dalam sebuah hadits dari Bukhari (2855) dan Muslim (1671) dikatakan, beberapa orang datang ke Madinah dan jatuh sakit dengan perut yang membesar. Rasulullah menyuruh untuk mencampur susu onta dengan air seninya, kemudian diminum. Setelah itu mereka pun sembuh. Perut yang bengkak mengindikasikan kemungkinan adanya edema, penyakit liver, atau kanker.

Adapun hadits yang berkaitan dengan hal di atas adalah :

عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَاسًا مِنْ عُكْلٍ وَعُرَيْنَةَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَكَلَّمُوا بِالْإِسْلَامِ فَقَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا أَهْلَ ضَرْعٍ وَلَمْ نَكُنْ أَهْلَ رِيفٍ وَاسْتَوْخَمُوا الْمَدِينَةَ فَأَمَرَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَوْدٍ وَرَاعٍ وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَخْرُجُوا فِيهِ فَيَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا ….

Dari Qatadah bahwa Anas radliallahu 'anhu bercerita kepada mereka, bahwa serombongan dari suku 'Ukail dan 'Urainah mengunjungi Madinah untuk bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyatakan keIslamannya. Mereka berkata ; Wahai Nabiyullah, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang pandai memerah susu (beternak) dan bukan pandai bercocok tanam. Ternyata mereka tidak suka tinggal di Madinah karena suhunya (hingga menyebabkan sakit). Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunjuki mereka untuk menemui pengembala dan beberapa ekor untanya supaya dapat minum susu dan air seni unta-unta tersebut ……. [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i]

Maroji’ :

www.kaahil.wordlpress.com
dan berbagai sumber