Antara Setan Dan Malaikat



Dari segi penciptaan nyaris memiliki kemiripan. Setan dari api, malaikat berasal dari cahaya. Secara fisik, Alloh menetapkan keduanya adalah makhluq ghoib. Dalam bentuk tidak asli mungkin bisa diindera oleh manusia. Penyamaran sebagai laki-laki pernah dilakukan keduanya ketika bertemu dengan manusia.

Setan masih membutuhkan makan, minum dan mabit layaknya manusia. Terbukti rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyebut mereka makan dan minum dengan tangan kiri dan sedih di saat rumah yang senantiasa disebut asma Alloh sehingga mereka tidak bisa mabit bersama pemilik rumah. Adapun malaikat sama sekali tidak memiliki sedikitpun nafsu seperti mereka.

Setan memiliki kelamin dan beranak pinak. Sedangkan malaikat meski banyak tidak dihasilkan dari pernikahan melainkan penciptaan yang Alloh tentukan.

Bersama manusia, setan mendapat taklif yaitu beribadah. Berlainan dengan malaikat yang senantiasa beribadah karena ketetapan yang Alloh berikan kepada mereka sebagai makhluq yang senantiasa taat kepadaNya.

Setan yang senantiasa mengajak manusia untuk ingkar kepada Alloh, ternyata upayanya berhasil. Mayoritas manusia dalam keadaan kufur kepadaNya. Di sisi lain sebagian malaikat juga mengajak kita untuk taat kepadaNya ternyata sedikit sekali yang mengikutinya. Seolah ini adalah merupakan keunggulan setan atas diri malaikat. Tetapi ada satu kelebihan malaikat yang bisa mengalahkan setan. Ternyata setan sangat takut kepada malaikat. Hal ini bisa dibuktikan pada peristiwa perang badar. Setan yang sesumbar akan membantu kaum kafir, lari terbirit-birit ketika mereka melihat rombongan malaikat yang datang. Hal ini Alloh abadaikan dalam firmanNya :

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَكُمْ فَلَمَّا تَرَاءَتِ الْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكُمْ إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَاللَّهُ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan : tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan Sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling Lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata : Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat, Sesungguhnya saya takut kepada Allah. dan Allah sangat keras siksa-Nya [al anfal : 48]


Tidak hanya itu saja, Alloh berikan kepada mereka, yaitu malaikat yang datang pada perang badar sebagai sebaik-baik malaikat :

عن رفاعة بن رافع الزُّرَقِيّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال جاء جبريل إلى النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال ما تعدون أهل بدر فيكم؟ قال من أفضل المسلمين أو كلمة نحوها، قال وكذلك من شهد بدراً من الملائكة

Dari Rifaah bin Rofi’ rodliyallohu anhu berkata : Jibril datang kepada nabi shollallohu alaihi wasallam dan berkata : apa pendapat kalian tentang ahlu badr ? Beliau menjawab : ia adalah umat islam yang paling afdhol. Jibril berkata : demikian juga dengan malaikat yang datang pada perang badar (malaikat yang paling afdhol) [HR Bukhori]