Antara Tahlil Dan Istighfar
Tahlil adalah bacaan laa ilaaha illalloh. Ia adalah bacaan agung. Pembeda antara si kafir dan si mukmin, tanda husnul khotimah bila diucapkan saat nyawa dicabut, syarat mendapat syafaat dari nabi shollallohu alaihi wasallam dan lafadz itu akan tercantum dalam bithoqoh (kartu),
Istighfar adalah bacaan astaghfirulloh. Ia adalah ungkapan permohonan ampun seorang hamba kepada Alloh. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam yang ma’shum melakukannya dalam sehari antara 70 hingga 100 kali. Bacaan ini sangat disukai Alloh. Hal ini digambarkan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam dengan gembiranya seorang pengembara yang menemukan kembali ontanya yang hilang. Ternyata Alloh lebih gembira dengan orang itu di saat melihat hambaNya beristighfar.
Ketika tahlil dan istighfar berpadu, menghasilkan dzikir yang sangat dahsyat sehingga rosululloh shollallohu alaihi asallam menyebutnya dengan sayyidul istighfar :
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم سَيِّدُ اَلِاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ اَلْعَبْدُ اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اِسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي; فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Dari Syaddad Ibnu Aus Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : sayyidul istighfar (permohonan ampunan (istighfar) yang paling utama) ialah seorang hamba membaca (artinya = Ya Allah Engkaulah Rob tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Engkau yang telah menciptakan diriku aku hamba-Mu aku selalu berada dalam ikatan-Mu dan perjanjian-Mu selama aku mampu aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku maka ampunilah aku sebab tiada yang akan mengampuni dosa selain Engkau) [HR Bukhari]