Keduanya adalah anggota tubuh yang berlubang. Dari keduanya terbuka pintu-pintu pahala sebagaimana tidak sedikit manusia terjerembab ke dalam neraka karenanya.
Mulut bisa dimanfaatkan untuk berdzikir, mengumandangkan adzan, memberi taushiyyah, amar ma’ruf nahi munkar dan mengucapkan kalimat laailaaha illallalloh di saat nyawa dicabut. Tapi jangan dilupakan bahwa dari mulut dua orang bersaudara bisa saling bermusuhan karena ghibah dan namimah. Manusia bisa sesat karena fatwa batil yang keluar dari ulama su’ (jahat). Bisa jadi seseorang yang mengeluarkan suara dengan dzikir yang tidak dicontohkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam justru mendapatkan kemurkaan dari Alloh karena dinilai menghidupkan amalan bid’ah.
Kemaluan juga tidak kalah dahsyatnya. Sesesorang harus mengakhiri hidupnya lewat rajam karena zina yang dilakukannya. Adzab yang menimpa kaum nabi Luth diakibatkan oleh penyimpangan sex yaitu pernikahan sejenis. Di sisi lain ketika kemaluan diletakkan pada tempatnya tentu akan mendatangkan kebaikan. Darinya seseorang terjaga iffahnya karena hasrat sudah tersalurkan dan tentu lahirnya anak-anak sholeh, bukankah berasal dari hubungan sex yang benar ?
Untuk inilah rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi wejangan kepada kita :
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami Umar bin Ali dia mendengar Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda : Barangsiapa dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (mulut) dan di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin baginya aljannah [HR Bukhori, Ahmad dan Tirmidzi]
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ ........ قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ ؟ فَقُلْتُ : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ . فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ وَقَالِ : كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. قُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ، وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَا نَتَكَلَّمَ بِهِ ؟ فَقَالَ : ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، وَهَلْ يَكُبَّ النَاسُ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ –أَوْ قَالَ : عَلىَ مَنَاخِرِهِمْ – إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ .
Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : …….. Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?, saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka [HR Tirmidzi]
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ .
Dari Abu Dzar radhiallahuanhu : bersabda Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam : …….. dan setiap kemaluan kalian merupakan sedekah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara kami yang menyalurkan syahwatnya ?, beliau bersabda : Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?, demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya mendapatkan pahala [HR Muslim]