Fiqih Mudah (9)
Ada dua bus di terminal yang akan mengantarkan kita ke kampung halaman. Bus pertama tipe exekutiv. Full Ac, tempat duduk dua seat, ada toilet, rute perjalanan via tol, dan nampak body bus masih baru serta tiket yang relatif murah. Adapun bus kedua tipe ekonomi, tempat duduk seat 3 dan 2, tanpa AC dan toilet, rute non tol dengan jalan berkelok dan medan yang berat, tarif dua kali lipat dari bus pertama dan body mobil yang nampak sudah tua. Alangkah dungunya bila ada yang memilih bus kedua.
Ada dua wanita yang siap dinikahi. Wanita pertama berparas cantik, suaranya yang lembut dengan jilbab yang menutup seluruh aurot, hafal alquran dan memiliki sifat qonaah serta kelebihan lainnya. Wanita kedua tidak memiliki keindahan paras, bukan berasal dari keluarga baik-baik, akhlaqnya buruk, aurotnya tidak terjaga sesuai dengan karakter pakaian yang ia kenakan. Alangkah bodohnya bila ada jejaka yang lebih tertarik dengan wanita kedua.
Ada dua toko. Yang pertama berisi barang berkualitas dengan harga murah, pelayanan yang ramah, jarak dari rumah cukup dekat dan pemiliknya masih memiliki hubungan kekerabatan. Toko kedua berisi barang dengan kualitas rendah, harga yang mahal, pelayanan yang buruk kepada konsumen, jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal dan pemiliknya adalah orang kafir. Alangkah jahilnya bila ia lebih memilih berbelanja ke toko kedua.
Demikianlah, bila ada dua pilihan. Yang pertama berisi kemudahan dan yang kedua berisi kesulitan, tentu orang berakal akan memilih pilihan pertama.