Para ulama sepakat akan wajibnya shiyam romadlon bagi setiap mu’min. Hal ini berdasar pada firman Alloh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu shiyam sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa [albaqoroh : 183]
Lalu bagaimana dengan orang yang meninggalkannya tanpa uzur ? Sayyid Sabiq mengambil beberapa riwayat :
عن ابن عبّاس رضى الله عنهما أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال عرى الإسلام وقواعد الدّين ثلاثة عليهنّ أسس الإسلام من ترك واحدة منهن فهو كافر حلال الدم شهادة أن لا إله إلاّ الل والصّلاة المكتوبة وصوم رمضان
Dari ibnu Abbas rodliyallohu anhu bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ikatan islam dan kaedah din ada tiga, di atasnyalah dasar-dasar islam berdiri : barangsiapa yang meninggalkan satu di antaranya maka ia kafir dan halal darahnya, yaitu : syahadat laa ilaaha illalloh, sholat wajib dan shoum romadlon [HR Abu Ya’la dan Dailami]
عن أبى هريرة رضى الله عنه أنّ النّبي صلى الله عليه وسلم قال من أفطر يوما من رمضان فى غير رخصة رخصها الله له لم يقض عنه صيام الدهر كله وإن صامه
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bahwasanya nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : barangsiapa yang berbuka satu hari pada bulan romadlon tanpa ada keringanan dari Alloh maka tidak akan bisa diqodlo sepanjang masa meski ia mampu melakukannya [HR Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
Imam Dzahabi berkata : Barangsiapa yang meninggalkan shoum romadlon tanpa alasan sakit maka ia dinilai lebih buruk dari pezina, pecandu khomr bahkan diragukan keislamannya dan disangka sebagai orang zindiq.
Maroji’ :
Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq 1/367